Pagi menjelang Daniel dengan Mirella belum juga keluar dari kamar, padahal kedua orang tua Daniel, Dani, juga sahabat - sahabat Mirella sudah bersiap untuk sarapan.
"ini jam berapa sih, kenapa so Ella belum juga bangun sih" kata Miska kesal. "ah....sudahlah tidak usah tunggu mereka, Kita sarapan saja dulu, Paling mereka nanti kalau lapar juga keluar" kata mama Daniel akhirnya.
akhirnya mereka sarapan dahulu, tanpa menunggu Daniel juga Mirella bangun. "jadi....Ella istri Daniel?" Tanya Dani. " jadi....sejak semalam kamu baru tahu sekarang kalau mereka suami istri?" Tanya Bian tidak percaya. "aku tidak berfikir kalau mereka pasangan,, apakah mereka sudah lama menikah?" Tanya Dani lagi. "yah....memang....Daniel terlalu luar biasa...aku saja sebagai laki - laki juga mengakui kagum padanya" kata Bian lagi. Perkataan Bian entah kenapa menarik minat semua orang dari sarapan lezat dihadapan mereka. "kenapa?, begitu,aku malah tidak setuju" kata Miska kesal.
"Bian benar....biarpun Daniel ngeselin karena ada PELAKOR, tapi...memang dia luar biasa, dengan latar belakang pendidikan yang luar biasa, juga banyaknya prestasi yang dikoleksinya....juga sepak terjangnya dalam dunia bisnis dengan usia yang...seumuran dengan Kita??? wow....memang dia jenius sejati" kata Ryo.
"Daniel tidak sehebat yang kalian pikirkan, dia juga biasa saja kok" kata sang mama ketika dirinya mendengar bagaimana sahabat Mirella memuji anaknya. " Dan...PELAKOR...PELAKOR apa?" Tanya sang mama ingin tahu. "Owh...waktu itu Ada seorang wanita bernama....Mia...Mika atau Mira gitu, dia datang pada kami Dan mengatakan kalau dia adalah pacarnya Daniel, gimana kami tidak marah coba" kata Miska kesal. "Mika....jadi cewek matre itu berani menggangu Mira,,kurang ajar.." kata sang papa.
"loh....papa kenal?" Tanya sang mama melihat respon sang suami. "bagaimana papa tidak mengenal dia, karena dia lah Mira kita jadi seperti sekarang, dan mama tahu....dia selalu mengambil uang putra Kita" jawab sang papa kesal. " jadi Ella tidak bahagia menikah dengan Daniel?" Tanya Dani. tidak bisa dipungkiri pertanyaan Dani membuat mereka memandang Dani dengan pandangan yang berbeda.
" kata siapa tidak bahagia..tentu saja bahagia, suaminya kan aku....udah ganteng, baik, Kaya juga kurang apa lagi" kata Daniel yang baru datang dengan mendorong kursi roda Mirella. "auh....Mira...sakit ah" kata Daniel sambil mengusap tangannya yang dicubit Mirella. "maaf ya...dia memang kadang suka narsis" kata Mirella. "La....sini sarapan dulu" kata Dani sambil mengapai kursi roda Mirella. Tingkah Dani Tak ayal memantik api dihati Daniel. 'dia tahu Mira istri aku kan,,,' batin Daniel agak kesal.
melihat raut wajah Daniel sang mama langsung manggilnya. "Dan...sini sarapan dulu mama bikinkan nasi goreng kesukaan kamu" kata sang mama. "aduh...mama....kenapa tidak bilang dari tadi sih" kata Daniel langsung duduk disamping sang mama. "Daniel....!" Kali ini bukan suara sang mama, tapi suara Mirella. Daniel yang sedang memasukkan makanan kedalam mulutnya langsung menoleh kearah Mirella yang sedang didorong Dani.
"haduh....pasti ngambek lagi" gumam Daniel yang masih bisa didengar semua orang dimeja makan. "hehehehe....maaf ya..." kata Daniel sambil mengapai tangan Mirella.
"ternyata si Ella sangat manja ya" bisik Miska pada Rio juga Bian. "iya...bahkan lihat mukanya, aku yakin Daniel pasti akan dalam masalah sekarang" kata Bian lagi. "sayang....sini sama Mama aja, Daniel mang suka begitu, kamu jangan diambil hati ya,,nah Dani....kamu lanjutin makan kamu ya" kata sang mama sambil mengambil alih Mirella dari Dani juga Daniel.