webnovel

dalam kenangan mama

orang tua Mirella sangat terpukul mendengar perkataan Mirella. mereka mengira putri mereka sudah menerima keadaan dirinya apa adanya, namun mereka ternyata salah.

"jadi....itulah yang kamu rasakan dan pikirkan Selama ini,, maaf....papa sebagai ayahmu tidak peka dengan apa yang kamu rasakan" kata sang papa sedih.

sang mama masih memeluk erat Mirella. Selama ini, Mirella adalah anak yang paling jarang merepotkan dirinya. Bahkan saat dirinya kecil, Mirella kecil juga jarang merengek padanya, bahkan tidak pernah. Mirella adalah putrinya yang sejak kecil selalu dewasa. Mirella kecil selalu mengalah pada kakak juga adiknya. Mirella kecil adalah gadis manisnya yang akan selalu menuruti apa yang dirinya juga suaminya katakan.

Terbayang dalam ingatannya bagaimana Mirella kecil merelakan baju barunya untuk sang kakak.

"mama....aku ingin gaun yang berwarna kuning itu" rengek Mirna kecil yang melihat Mirella sang adik memegang gaun yang berwarna kuning. "Mirna,,,itu punya Mira,,Mirna kan sudah Punya yang merah muda ini" bujuk sang mama pada Mirna kecil. "tapi...mama...Mirna ingin sekali pakai gaun itu, pasti Mirna akan sangat cantik kalau memakainya" rayu Mirna dengan Mata berkaca - kaca. "ini kakak,,pakailah kalau kakak suka" kata Mirella pada Mirna sembari memberikan gaun ditangannya. "yeiii....makasih ya dik, Mira memang adik kakak yang terbaik sedunia" kata Mirna senang sambil memeluk sang adik. " ya sudah ....kalau begitu berikan gain pink nya untuk Mira pakai" kata sang mama. "mama...tidak bolehkah Mirna memiliki keduanya, Mirna sangat suka yang pink ini, tapi Mirna juga suka yang kuning ini" kata Mirna lagi. " tidak bisa....kamu harus belajar untuk share apa yang kamu Punya dengan saudaramu, bagaimanapun 2 gaun itu Punya mira" tegas sang mama.

Mirna yang mendapat jawaban penolakan dari sang mama langsung m nangis dengan keras.

karena tangisan Mirna sang papa yang sedang mengendong sang adikpun datang menghampiri kedua putri juga istrinya itu.

"Mirna....kenapa menangis?" Tanya sang papa.

Mirella yang melihat kedatangan sang papa langsung menundukkan pandangannya. Dan dengan suara lirih anak itu berkata. " tidak apa - apa mama,,,gaun Mira masih banyak yang bagus...gaun itu untuk kakak semua saja" kata Mirella. Sang mama langsung terkaget mendengar perkataan Mirella. Namun sebelum dirinya bereaksi Mirna sudah lebih dulu bereaksi dengan memeluk sang adik dengan gembira. "kakak tahu....adik memang adik terbaik didunia...terima kasih ya dik,,,kakak senang sekali....papa...mama...lihat....Mira memberikan gaun ini untuk Mirna,,Mira memang adik terbaik" kata Mirna bangga pada adik kecilnya.

"tidak apa - apa ma,,Mira baik - baik saja" perkataan Mirella membawa kembali sang mama dari ingatan masa lalunya. Mendengar kata - kata yang sedari dulu diucapkan Mirella. Membuat sang mama menitikkan air Mata, kata - kata ini lah yang membuatnya terlena hingga dirinya percaya kalau Mirella baik - baik saja, tanpa dirinya sadari dirinya telah kehilangan putri cerianya bertahun - tahun lalu.

"iya....mama tahu....mama tahu Mira baik - baik saja, tapi....bisakah Mira jangan selalu mengatakan baik - baik saja kepada mama, Mira tahu....mama ingin sekali mendengar Mira mengatakan rasa sakit Mira pada mama, sayang mama juga ingin Mira berbagi beban dihati Mira sama Mama, sama seperti apa yang selalu dilakukan kak Mirna juga Alvin" kata sang mama masih terus memeluk Mirella.

"mama....Mira memang baik - baik saja, perceraian ini memang keputusan Mira juga Daniel ma,,,dan kami sudah membicarakan perceraian ini jauh - jauh Hari, Mira...juga Daniel sepakat bahwa kami lebih baik berhubungan dengan status sahabat, bukan suami istri lagi" jelas Mira sambil melepas pelukan sang mama.

"Mira....apa kamu tahu....mama benci kata baik - baik saja dari mulutmu, mama membenci itu. ....karena kata "Mira baik - baik saja" sudah membuat mama kehilangan putri ceria mama sejak dirinya kecil" teriak sang mama yang sudah tidak mampu mengontrol emosinya.

Semua orang tentu saja kaget dengan reaksi sang mama. bahkan Sang papa juga memandang tidak percaya pada sang istri. " Mira....kamu juga anak mama,,kamu lahir dari rahim mama, kenapa kamu bahkan tidak mau membagi sakitmu pada mama sayang, kenapa....mama minta maaf kalau mama membuatmu tidak nyaman, mama minta maaf kalau mama pernah memarahi kamu,,tapi....bilang sama Mama....jangan kamu pendam semuanya sendiri" kata sang mama lemah.

"mama....Mira memang baik - baik saja, dari Mira kecil....mama lah orang yang Paling Mira sayangi, dari Mira kecil senyum mama lah yang paling Mira utamakan, ma....Mira akan selalu berusaha memberi yang terbaik untuk mama, dan mira tidak akan sanggup melihat mama susah, jadi ma....maaf jika Mira Selama ini menjadi anak yang membuat mama selalu bersedih hati tanpa Mira sadari " kata Mirella sambil tertunduk.

Bukan hanya sang mama yang terkejut dengan jawaban Mirella , Daniel juga sangat terkejut akan hal itu. Daniel tidak pernah tahu bagaimana hubungan Mirella dengan orang tuanya. Selama ini Daniel selalu mengira Mirella adalah anak yang sangat disayang orang tuanya. Daniel ingat memo yang diterimanya saat dirinya makan dengan Mika.

Sebuah memo yang berisi ancaman dari sang Ayah mertua.

"tidak ingin mama susah,,,jadi Selama ini....kamu merasa akan menyusahkan mama, dengan rengekan kecilmu...oh...sayang....kamu memang selalu jadi anak yang Paling mengerti mama,,,,terima kasih sayangku....dan maafkan mama jika selama ini, mama yang selalu kamu utamakan kebahagiaannya ini, tidak peka dengan deritamu nak" kata sang mama kembali merengkuh Mirella dalam pelukannya.