Setelah mengetahui hulya pingsan Devano sangat menyesal dan dia langsung mengangkat tubuh hulya ke tempat tidur, Devano kaget karena leher hulya tak berhenti mengeluarkan darah segar dan bibir hulya juga. Ternyata Devano terlalu menyiksa hulya pantesan hulya pingsan, ketika Devano ingin menelpon dokter Anita masuk ke kamar hulya dan Anita melihat hulya yang sudah tidak sadarkan diri dia langsung memukuli Devano dia mengamuk karena anaknya di siksa oleh suaminya sendiri tapi Anggara menenangkan Anita supaya jangan memperkeruh suasana.
"Udah lah Bun...,hulya gak papa kok." Kata Anggara yang berusaha menenangkan Anita.
" Gak papa kata ayah...,ayah gak liat hulya sudah tersakiti dan itu liat darahnya keluar dari leher dan bibirnya. Ayah masih bilang kalo hulya gak papa, dimana sebenarnya letak hati nurani ayah sehingga ayah diam saja melihat anak brengsek ini menyiksa hulya." Kata Anita yang benar-benar emosi melihat kelakuan Devano.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com