"Di mana saja Devano melukai mu, apakah sayatannya banyak." Kata hulya.
"Itu...." Ica sangat susah untuk memberitahu Hulya di mana saja Devano melukai nya.
"Itu apa nya." Kata hulya yang masih penasaran.
"Itu....,anu...." Ucapan Ica langsung di potong oleh Devano.
"Di paha, perut dan punggung." Kata Devano dengan wajah datar.
"Paha....,perut, apa yang kalian lakukan." Kata hulya yang sudah berfikir negatif kepada Devano dan Ica.
"Jangan berfikir macem-macem,udah selesai kan jenguk ica nya,Sekarang kita pulang." Kata Devano yang tidak mau di bantah.
"Ica...,kita pamit dulu ya. Cepat sembuh karena aku bakalan kangen sama masakan kamu." Kata hulya yang di akhiri senyum manis.
"Iya nona." Kata Ica yang tersenyum juga kepada Hulya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com