"Sepetinya kamu memang menantang aku ya." Kata Devano dan langsung mendekatkan wajahnya dengan Hulya sehingga membuat Hulya membulatkan matanya.
CUP...
Devano awalnya hanya mengecup bibir Hulya tapi saat dia Melia bibir itu membuka sedikit karena kaget dan mata Hulya sudah seperti ingin keluar karena kaget. Saat itu juga nafsu Devano ingin menyentuh Hulya tumbuh, dan dengan cepat Devano melumat bibir ranum itu dan membuat Hulya hanyut dalam ciumannya itu.
Ciuman Devano terus saja berlanjut tanpa memperdulikan Hulya yang terus saja memukul dadanya karena meminta ciuman itu di lepas tapi Devano tidak mau karena Devano ingin menikmati bibir ranum istrinya itu yang sudah sangat dia rindukan.
Baru kali ini Devano bisa menahan untuk tidak menyentuh Hulya terlalu dalam karena dia memikirkan Hulya yang lagi hamil dan Devano harus kuat iman untuk menahan nafsunya itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com