"Aku semangkin mencintai kamu Hulya..." Kata Devano dalam hati, hanya dalam hati Devano bisa mengucapkan itu karena dia tidak mau Hulya semangkin sakit nantinya.
"Aku pergi dulu, jangan menunggu aku untuk pulang." Kata Devano yang membuat Hulya diam.
Setelah itu Devano keluar dari kamar Hulya.
Hulya pun langsung menumpahkan tangisnya karena sangat sakit begitu sakit harinya, di jatuhkan beberapa kali untuk hari ini tapi mau bagaimana lagi dia harus bisa menerima takdir yang sudah ada lagipula dia sepertinya sudah di takdirkan untuk di sakiti.
"Aku harus bangkit,jangan lemah." Kata Hulya dan langsung bangkit untuk berdiri dan meletakkan kembali pisaunya di dalam laci tempat meja rias.
Setelah itu Hulya berusaha untuk menguatkan hatinya agar bisa beraktifitas tapi baru saja Hulya ingin menyentuh gagang pintu kamarnya tapi saat Hulya ingin menyentuhnya.
DOR....
Prank...
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com