Kaisar menatap tajam pada Reyhan yang terus menatap istrinya dengan binaran yang begitu menyiratkan perasaannya yang meluap. Kaisar merasa sangat kesal, ia ingin menonjok wajah Reyhan detik itu juga, namun menahan dirinya demi sang istri. Kaisar tak mau merusak hari istimewa Felicia.
"Namamu Kaisar?" tanya Rangga, Kaisar masih menatap tajam Reyhan sampai tak sadar kalau Rangga mengajaknya bicara sampai Felicia terpaksa menyenggol lengan suaminya.
"Ya?" sahut Kaisar.
"Namamu Kaisar? Lengkapnya? Bagaimana dengan nama keluargamu?" Rangga memperjelas pertanyaannya.
"Pa." Cia protes.
"Tak apa, Cia." Kaisar menepuk pelan punggung tangan Cia. Sudah sewajarnya Kaisar memperkenalkan diri secara lengkap pada sang mertua.
"Nama saya Kaisar Hero Samudera."
"Samudera?" Wajah Rangga mengeryit saat mendengar nama keluarga besar Samudera.
"Tentu saja bukan Samudera yang itu. Tak mungkin anak dari keluarga Samudera menjadi kuli bangunan." Anjani menyahutnya, pikiran suaminya salah besar.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com