webnovel

epa 2

tak terasa bulir-bulir air mataku mengalir jatuh dan mengenai tangannya, saat itu juga aku merasa pelukannya sedikit merenggang.

"maaf, saya lancang"

"tidak apa-apa, lakukanlah ini sudah menjadi hak mu, aku tak keberatan" kataku

" aku akan melakukannya saat dirimu sudah menerimaku" ucapnya. dengan susah payah dia mengapai sesuatu untuk dia berpegangan menuntunya ke tempat tidur.

"tidurlah, sudah malam saya yakin kamu kelelahan." sambil menepuk kasur disebelahnya. aku berjalan mendekatinya membaringkan tubuh lelahku di sampingnya.

"minggu depan saya akan melakukan cangkok mata, sebentar lagi saya akan bisa melihat lagi. melihat dunia ini dan juga istriku" aku melihatnya dengan mata yang berbinar dia sangat gembira karna dia bisa melihat lagi.

"tunggu, apa maksudmu dulu kau bisa melihat? " tanyaku.

"hmmm... saat itu usia saya masih dua belas tahun, saya diculik para penculik menyiksa saya dengan mencederakan kaki dan mata saya. tapi untung saja ada ayahmu jika tidak mungkin saya sudah di mutilasi"

aku melihat raut sedih diwajahnya dan rasa sepi yang amat dalam mata kelam nya itu menjelaskan betapa menakutkan nya mereka, menyiksa bahkan membuatnya cacat sampai saat ini.

"kalau begitu selamat malam." sambungnya

melihatnya tertidur seperti ini tidak ada yang salah dengannya, ku akui dia sangat tampan wajahnya yabg tirus hidung yang panjang melengkung itu sangat menawan dengan alis tebal dan bulu mata yabg lentik tak kalah membuatku sangat iri dibuatnya, wajah yang dihiasi bulu-bulu halus menambah aura yang sulit dijelaskan dia benar-benar sangat maskulin. jakun itu ingin sekali aku menyentuhnya sekali saja.

"apa kau tidak tidur, apa malam ini istriku sudah siap melakukan tugasnya" tersenyum jahil.

seketika wajahku memerah.

"si... siapa yang.. me.. lihatmu aku hanya menghayal saja! " kataku.

"ok baiklah... saya percaya tapi apa yang kamu khayali. gaya apa yang kusuka atau gaya apa untuk pertama kali kita coba" tanyanya.

kini kami saling berhadapan rasa panas dipipiku tak bisa ku sembunyikan.

"dasar omes"

"ehh.. bukan nya kamu yang sedang berhayal? "

" tidak tau malu "

"buat apa aku malu dengan istriku"

"kau... " aku tak bisa berbicara lagi saat sebuah kecupan tepat di bibir ku.

Cup...

"manis... "

Bluss...

"kau... aku akan memberimu pelaj... "

Cup... kali ini bukan hanya sebuah kecupan singkat tapi dia juga melumat bibirku. rasa panas di pipiku semakin ku rasakan tapi aku tak mebalas mau pun menolak ciumannya.

"masih marah? jika kamu marah lagi mungkin akan lebih dari ini"

pria ini benar-benar menyebalkan ingin sekali aku menendang bokongnya tapi jika aku melakukannya dia akan melakukan lebih dari ciuman. Bluss aku tak mau... panas di pipiku kembali lagi dengan segerah aku menutup wajahku dengan telapak tangganku.

grep..

"tidurlah kali ini aku membiarkan mu tidur di dada ku yang indah ini. "

"kau... ,

"sepertinya nyonya lupa peringatanku..

aku terdiam dalam pelukannya rasa nyaman di peluknya dan harum tubuhnya sangat membuatku merasa nyaman dan mengantuk, perlahan aku tertidur di dada bidangnya.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

makasih yang uda like🤗. maaf😦 baru up sekarang karna cidera tangan jadi saya berhenti sejenak😟..sekali lagi maaf😩 dan terimaksih😳. jangan lupa like ya 😀😇🤧🤭