webnovel

Dia Milikku

Éditeur: Wave Literature

Setelah selesai berbicara, Gu Xi berbalik dan berjalan pergi. Qin Mo bergegas memeluk pinggangnya dari belakang. Ia menempelkan wajahnya di samping Gu Xi dan berbisik, "Gu Xi, aku tidak mencintainya. Aku hanya berhubungan intim dengannya dua kali."

Meskipun suaranya sangat pelan, Tang Xinru mendengarnya.

Gu Xi berusaha keras untuk melepaskan diri, tapi tidak berhasil. "Qin Mo, lepaskan aku!"

Qin Mo memeluknya erat-erat. "Gu Xi, tolong dengarkan penjelasanku!"

Semua karyawan Perusahaan Gu melihat keributan ini. Mereka semua melihat Tang Xinru dengan tatapan menghina...

Ternyata, selama ini Tuan Qin hanya menyukai Direktur Gu, dan Manajer Tang adalah orang ketiga... 

Ketika kekacauan itu semakin tidak terkontrol, terdengar suara langkah kaki.

Sosok pria setinggi 185 cm datang mendekati mereka. Dia mengenakan pakaian buatan tangan. Tampaknya ia berasal dari kalangan atas.

Di belakangnya, dia diikuti dengan dua pria berpenampilan rapi. Mereka berhenti lima meter dari Gu Xi.

Pria berbaju mewah itu berjalan ke depan Gu Xi.

Melihat ada orang yang datang, Qin Mo pun melepaskan Gu Xi. Ia berdiri di samping Gu Xi dan berkata, "Apa yang kau lakukan di sini?"

Ternyata dia adalah Pei Qian!

'Untuk apa dia datang ke sini?' pikir Gu Xi. 

Pei Qian memandang mereka bertiga dan kemudian tersenyum.

Senyuman itu membuat semua karyawan Perusahaan Gu terpukau... Ternyata dia terlihat lebih tampan daripada Direktur Qin.

Padahal Direktur Qin termasuk salah satu pria tertampan di Kota H, tapi pria di depannya ini lebih tampan.

"Kebetulan sekali." Pei Qian menyentuh dagunya. "Direktur Qin datang ke sini untuk menjemput siapa?"

Sebenarnya Gu Xi lebih tidak ingin melihat Pei Qian daripada Qin Mo. Pria itu mengingatkannya pada peristiwa malam itu.

Gu Xi melepaskan diri dari Qin Mo dan ingin pergi, tapi Pei Qian menghentikannya.

"Ini pakaian yang kau tinggalkan di rumahku." Pei Qian menyerahkan kantong berbahan kertas pada Gu Xi.

Wajah Gu Xi memanas. Padahal dia terus berusaha untuk melupakan malam itu.

Tapi, sekarang Pei Qian malah sengaja mengingatkannya!

Gu Xi sangat marah. Dia memaki-makinya di dalam hati... 

Saat dia mengambil kantong tersebut, Pei Qian tidak mau melepaskannya. "Gu Xi, kau marah padaku, kan?"

Gu Xi mendengus.

Tiba-tiba, Pei Qian melonggarkan genggaman tangannya, dan kantong kertas tersebut robek, sehingga isinya berserakan di lantai.

Gaun yang ia kenakan saat malam tunangan... pakaian dalamnya… berserakan di lantai. 

Gu Xi sangat marah. 

Qin Mo pun kecewa. "Gu Xi... kau dan dia..."

Pei Qian tersenyum dan menatap Qin Mo, "Malam itu, Gu Xi bersamaku."

Qin Mo menatap Gu Xi dan bergumam, "Bagus, sangat bagus!"

Ternyata baju yang dikenakan Gu Xi hari itu... adalah milik Pei Qian.

"Gu Xi, apakah kau benar-benar ingin bersamanya?" Sepertinya Qin Mo masih belum bisa menerima kenyataan, "Kau akan menyesal! Apakah kau tahu bahwa dia adalah..."

"Aku tidak tertarik!" Gu Xi menunduk, mengambil pakaian dan memasukkannya ke dalam kantong. Kemudian, dia membuangnya ke tempat sampah.

Dia pergi tanpa menoleh kembali.

Qin Mo menatap Pei Qian dengan sengit. "Apa yang ingin kau lakukan?"

Pei Qing tertawa, "Tidak apa-apa. Kalau aku ingin melakukan sesuatu, aku akan mencari Gu Xi..."

Kini, emosi Qin Mo sudah tidak terkendali. Dia hampir meninju Pei Qian. "Menjauhlah darinya, dia milikku!"

Pei Qian mundur selangkah, lalu ia tersenyum, "Qin Mo, aku sudah bercinta dengannya. Apakah kau yakin dia masih milikmu?"

Wajah Qin Mo memucat...

Dia marah, tapi dia juga menyesal… 

Jika saat itu dia tidak bercinta dengan Tang Xinru setelah mabuk… jika dia jadi bertunangan malam itu… jika dia jujur pada Gu Xi… mungkin mereka tidak akan berjalan sejauh ini!

Qin Mo mundur selangkah...

Dia menatap Pei Qian, "Mengapa kau mendekatinya? Apakah untuk balas dendam?"

Pei Qian tersenyum dan menepuk kemeja Qin Mo yang sedikit berantakan. "Adikku yang tercinta, kau terlalu banyak berpikir... mungkin kau tidak tahu seberapa cantik dan menggodanya Gu Xi saat dia di tempat tidur."

Dia tersenyum dan segera melepaskan Qin Mo...

Qin Mo menatapnya dengan sengit. "Jika kau berani menyakitinya, aku tidak akan melepaskanmu!"

"Benarkah? Kurasa aku harus mengingatkanmu sekali lagi bahwa kau dan wanita di belakangmu itu hanya akan menyakitinya!"

Pei Qian tersenyum kecil, "Dan kebetulan aku muncul tepat waktu."

Dia meninggalkan Qin Mo dan berjalan melewatinya. 

"Dia mencintaiku!" teriak Qin Mo. 

Hari itu, ketika melihat air mata Gu Xi, Qin Mo terkejut. Meskipun tidak pernah mengatakannya, sebenarnya Gu Xi peduli padanya.

Qin Mo sudah bersama Gu Xi begitu lama, dan dia tidak pernah melihatnya menangis.

Tanpa menoleh ke belakang, Pei Qian berkata, "Kalau begitu, kau hidup di ilusimu saja."

Pei Qian tidak pernah menginginkan hal konyol seperti itu.

Qin Mo berdiri sejenak… ia seperti sudah tidak bertenaga sama sekali.

Di belakangnya, Tang Xinru mencoba memanggilnya, "Qin Mo!"

Qin Mo menatapnya dengan sengit, "Jangan panggil aku!"

Jika waktu itu Tang Xinru tidak mendekatinya saat dia mabuk, dia juga tidak akan bercinta dengan Tang Xinru. Saat itu, dia mengira bahwa orang yang ada di sisinya adalah Gu Xi...

Dia selalu menginginkan Gu Xi, tapi dia tidak ingin memaksanya, karena Gu Xi adalah gadis yang konservatif. Bahkan hanya dengan ciuman ringan, wajahnya langsung memerah!

Malam itu, Qin Mo berbaring di tempat tidur. Seluruh tubuhnya terasa panas. Ia merasa ada tangan yang bergerak di atas tubuhnya...

Ketika Qin Mo membuka matanya, dia melihat wajah Gu Xi.

Saat itu, tubuhnya sangat panas, dan dia tidak bisa tahan lagi. Ia langsung menindih tubuh wanita itu...

Ketika dia bangun, kepalanya terasa pusing. Dia memeluk wanita di sampingnya dengan erat. Kemudian dia menciumnya dengan mata tertutup dan memanggil namanya...

Tapi ia merasa bahwa ada sesuatu yang salah, lalu ia membuka matanya. Ternyata wanita itu adalah Tang Xinru!

Tang Xinru menangis dan berkata bahwa dia tidak akan memberi tahu hal ini pada Gu Xi. Ia tidak akan menghancurkan hubungan mereka.

Kemudian Tang Xinru sengaja muncul di depannya, tapi mereka tidak pernah memiliki hubungan lagi.

Di malam pertunangan mereka, Tang Xinru muncul di ruang tunggunya. Tang Xinru datang untuk mengucapkan selamat...

Mereka minum segelas anggur merah, kemudian... entah bagaimana mereka sampai berbaring di tempat tidur… 

Qin Mo tidak berpikir bahwa dirinya terobsesi dengan tubuh Tang Xinru. Dia bukanlah pria yang belum pernah menyentuh wanita cantik.