Mobil itu sampai di depan hotel bintang lima. Rifa'i membawa putrinya masuk ke dalam hotel putri nya masih terlelap dalam gendongannya.
"Bicara yang sopan jangan sampai kamu berbuat malu," ujar Rifai kepada Tania dengan acuh.
"Siap bos, tapi biasanya aku bikin malu sih ... Aku kan kampungan banget dan aku sangat gugup kalau diajak ke acara seperti ini," jawab Tania menunjukkan kepolosannya.
"Jangan seperti itulah Tante, tante cantik banget kok pakai gaun itu serasi juga sama Ayah," ujar Dana kecil dia minta turun dari gendongan ayahnya.
Tempat itu dipenuhi orang-orang berpakaian keren gaun-gaun yang mahal. Seperti tempat saling membanggakan diri, tempat yang dipenuhi dengan rasa besar diri dengan kekayaan yang dimiliki mereka.
"Hai Rifai itu siapa kamu? Apa calon istrimu? Dia sangat cantik, kurang seksi," bisik pemuda itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com