Azka membuka pintu dan bagasi. Hotel Shilla memang terkenal mewah dan glamor.
Lalu bik Ane memasukkan ransel Fariha ke kursi belakang. Lalu masuk hotel tidak lama Fariha keluar dengan di dorong bik Ani. Fariha masuk mobil, Azka menyembunyikan wajah lalu melipat kursi roda dan memasukkan ke bagasi belakang. Azka masuk duduk di kursi depan. Mobil berjalan menuju bandara Ghimpo.
"Lho ... kok Bik Ane tidak ikut? Bik Ane ... Bik Ane ...." teriak Laila. Rasa penasaran Fariha dengan wajah yang mulai panik.
"Maaf ini rencanaku," ungkap Azka melepas kumis palsunya, Fariha terkejut lalu marah.
"Apa maumu!" bentak Fariha atau Laila sangat keras, "Tolong kembali Pak!" Seru Laila memohon ke Robet yang tetap fokus menyetir.
"Kak Azka, hiks he ... hiks, hikhikhiks. Dengan tingkahmu seperti ini membuat aku semakin marah!" bentak serius Laila. dengan memukuli punggung kursi tempat Azka duduk dan matanya memerah air bening itu berlinang di pipinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com