Adzan magrib berkumandang.
"Aku lelah tolong ambilkan aku sarung," Pinta Rahmat membuat Lila malu.
"Mari berdiri bersama dan mandi bersama." Lanjut Rahmat, membuat Lila menutup wajahnya.
"Karna waktu solat magrib hanya sebentar," Terusnya.
Keduanya berdiri dan berpelukan dalam satu seprei, Rahmat tak henti mengecupi pipi Lila dan terus mendekapnya, Lila membelakangi. Rahmat melihat bercak darah tanda kesucian sudah terlepas.
"Pasti sangat sakit ya? maaf," Rahmat merasa kasihan kepada istrinya, Lila hanya tersenyum.
Tangan Lila membuka lemari dan mengambil dua handuk dan baju untuknya. Rahmat mengecupi leher.
"Mas..." Lila mengode untuk menghentikan Rahmat.
"Mas!" Lila menghadap ke suaminya, Rahmat tersenyum lalu di susul dengan tawa kecil.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com