webnovel

Suami Dadakan

Season 1. Pernikahan dadakan dari orang tua membuat Salwa sangat muak kepada pemuda pilihan ayahnya. Sehingga sesuatu yang tak terduga pun terjadi, Salwa semakin membenci Hasan, pemuda pilihan kedua orang tuanya. Kesalahfahaman dan masa lalu Salsa membuat gadis lemah lembut, menjadi wanita yang kejam dan berniat balas dendam kepada Hasan. Berbagai cara dilakukan olehnya, agar hidup Hasan sengsara dengan cara tetap menjadi istrinya. Apa sebenarnya yang terjadi? Apakah Naura akan tetap tidak punya hati kepada Ahsan? Ikuti terus kisahnya. Season 2. Tiada disangka oleh seorang perempuan yang sudah tak lagi muda, jika seorang ustadz muda akan menjadi suaminya. Sangat syok dan tidak percaya, namun begitulah kejadiannya. Apakah keduanya bisa hidup bersama?

Ririnby · Urbain
Pas assez d’évaluations
169 Chs

Keindahan

Menikahi gadis koma yang kaya raya tidak pernah disangka oleh Hasan. Namun tidak disangkal olehnya jika dia sangat mengaggumi kecantikan Halwa.

Walaupun kaya hidup Halwa pun tidak aman, hingga dia harus ektra dalam menjaga.

Huahhhhh!

Kresek!

Kresek!

Suara berisik. Hasan melihat ke monitor CCTV, ada yang aneh dari gambarnya, "Ba ..." Hasan terjungkal, suara itu lalu tertawa ternyata Jufri sedang membenahi salah satu CCTV.

"Astagfirullah ... Encok Bang," ujar Hasan berdiri sambil menyangga punggung dengan tangan kanannya.

"Maaf ... Ngopi yuk," ajak Jufri menebus kesalahan.

"Boleh didepan kamar sini ya Bang," pinta Hasan.

"Oke tuan muda," jawab Jufri.

"Jangan ngawor Bang," bantah Hasan. "Cepat muncul Bang jangan bergentayangan dibalik CCTV. Bang, Bang. Bang. Lo ..." suara Jufri tidak ada. "Semua orang dirumah ini memang aneh dan sangat suka membuat drama," keluhnya bicara sendiri.

"Mas kopinya," suara wanita, Hasan fokus dengan gamenya.

"Sebentar Bi tunggu Bang Jufri," ujarnya tidak menoleh.

"Ha ha ha" Jufri tertawa puas.

"Ho ..." teriak Hasan reflex melepar ponselnya, Jufri menangkap ponsel Hasan. "Jantungku lepas dari cantolannya," ujar Hasan menoleh sambil memegang dadanya, tidak menyadari bahwa yang membawakan kopi itu Jufri.

"Semua orang mudah membuatku jantungan," keluh Hasan duduk.

"Jadi Ustad dadakan nih," ledek Jufri, Hasan tertawa lalu mendorong lengan Jufri, Jufri hampir jatuh, ia menarik lengan Hasan.

"Woho ... Kekuatanmu memang,"

"Tidak perlu alay, sini duduk," ajak Hasan keduanya duduk didepan monitor CCTV. "Sudah lama Bang kerja disini?" tanya Hasan, Jufri mengangguk.

"7 tahun yang lalu, saat nona Halwa masih kuliah dan semua masih aman. Nona muda yang sehari-harinya dipenuhi rasa ceria. Setiap saat dia ceria dan suka bergaul dengan kami yang miskin-miskin. Heh ... Semua begitu cepat berlalu," perkataan Jufri yang dirasa sangat cepat perjalanan hidup ini.

"Bagaimana bisa bekerja disini? Apa dipaksa sepertiku? Atau harus lulus seleksi?" pertanyaan Hasan sangat aneh, Jefri tertawa, Hasan bergumam "Aneh," lalu meneguk kopi hangat.

"Aku teman ayah mertuamu saat di Pondok dulu, kami sangat akrab, jadi kami sempat terpisah 6 tahun lamanya dan bertemu di RS Medika Jakarta, saat itu aku butuh biaya untuk oprasi anak dan istri yang sama-sama mengidap tumor, saat itu ayah mertua memberiku uang, lalu aku tidak mau hutang dan aku menawarkan diri untuk bekerja dengannya. Aku memang adik kelasnya," perkataan Jufri belum selesai Hasan menyahut.

"Wah. Berarti Bang Jufri bisa dong, tentang anjuran sabar dalam agama islam?" tanya Hasan.

"Lebih handal tuan Fahri, aku pernah dinasehati seperti ini, saat aku terendung masalah, dan sedih berlarut-larut, fase hidup sulit aku pernah melalui, lalu aku di ingatkan seperti ini. Sebagaimana  Allah SWT berfirman: Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan, 'Kami telah beriman,' sedang mereka belum diuji? Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang- orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al-'Ankabuut: 2-3)

Adapun, 4 janji Allah dalam Alquran yang patut kita ingat selagi galau atau dalam suasan senang sekalipun.

1.Sering Mengingat Allah

Ingatlah kepada-Ku nisacaya Aku ingat kepada kalian (Q.S Al Baqarah : 152)

2. Berdoa kepada Allah. Berdoalah untuk-Ku pasti Aku kabulkan untuk kalian (Q.S Ghafir : 60) 3. Senantiasa Bersyukur

Jika kalian bersyukur, maka akan Aku tambahkan nikmat-Ku untuk kalian (Q.S. Ibrahim: 7) 4. Memohon Ampun pada Allah

Tidaklah Allah mengazab mereka, selama mereka memohon ampun (beristigfar kepada Allah) (Q.S. Al Anfal)

Bukankah Allah telah berfirman dalam Al-qur'anul Karim dalam surah Ibrahim sebagai berikut: "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih,"

(QS. Ibrahim). Seperti itu kurang lebih lalu aku menghapalkan surat-surat Alquran mengenai janji Allah STW, yang di ingatkan tuan Fahri kepadaku. Jadi pada waktu itu aku serahkan kepada Sang pengatur hidup. Hasan, jika kamu merasa patah hati setelah nona Halwa nanti sadar. Tolong kamu yang lebih sadar dalam menghadapinya, oke. Aku yakin kamu akan dengan mudah membuat dia jatuh cinta, yang penting kuncinya sabar, iktiar, dan doa," tegur Jurfi, menepuk paha Hasan.

"Yah. Semoga saja, namun cinta Fatih sangat istimewa. Apa mungkin aku dapat menumbuhkan rasa itu aku sama sekali tidak yakin. Apa Bang Jufri mengenal Fatih juga?"

"Aku sangat mengenalnya, dia memang sangat istimewa, penuh kesabaran. Aku mengenang saat dia dan nona muda pernah bersitegang. Saat itu nona muda mengajaknya berlibur ke Korea, namun Fath menolak karna belum ada ikatan suci. Nona Halwa bersikukuh ingin menikah secara sirri, namun Fatih menolak. Mereka saling diam karna keegoisan masing-masing. Yah. Pada umumnya para pria mengalah, Fatih datang dengan membawa bunga satu mobil, ya ... Sekarang yang ada di taman itu."

"O ... Jadi itu semua dari Fatih? Wih, keren deh, bunganya hidup orangnya aot, rencana Allah memang tidak dapat di tebak," ujar Hasan lalu bergumam. "Berarti aku harus beli banyak semua jenis bunga berwarna putih."

"Malah gremeneng. Diteruskan tidak?" tegur Jufri, Hasan mengangguk.

"Malam itu pula kekasih hatinya melamar nona Halwa, dia datang dengan baju batik, berwarna biru, dengan corak daun dan bunga. Datang bersama keluarga besar untuk meresmikan hubungan dengan nona muda. Nona muda tidak menyangka jika orang yang dicintainya akan bersikap seromantis itu, kemarahan menghilang datanglah rasa bahagia, aku belum pernah melihat nona muda bahagia setelah kejadian itu. Terakhir nona muda bahagia ya, saat lamaran itu," jelas Jufri.

"Kira-kira apa yang Abang tau soal nona muda bisa jatuh cinta kepadaku? Dengan cara apa?"

"Nona muda sangat antusias dengan agama. Rasa tertarik dengan mempelajari agama kita. Hukum-hukum islam. Kamu ingat nanti ya, saat nona muda bangun dia pasti akan bertanya, berapa lama aku tidur? Dari waktu solat apa aku tidak sadarkan diri? Berapa hutangku solat. Jadi kamu harus menjawab dengan tepat.

"Wih ... Berarti dia mengodo' solat yang tertinggal? SubhanaAllah ... Biasanya mah gadis kalau datang waktu datang bulan acuh dan melupakan hutang solatnya ada berapa, di waktu apa! Dan ini, ih tambah lope deh aku," ujar Hasan terkagum, karena banya gadis jarang melakukan itu.

"Kamu benar putriku sendiri M nya dhuhur seharusnya solatnya duhur dan asar karna bisa di jama', tapi setelah mandi dari M, misal magrib ya hanya solat magrib, dan meninggalkan duhur dan asar. Nau'dubillah ... Tapi sebisaku menasehati dengan baik-baik," jelas Jufri.

"Lalu hal romantis apa yang dapat membuat nona muda akan klepek-klepek?" tanya Hasan penasaran.

"Jangan bertingkah cari perhatian dengan membaca Alquran didepannya, dia akan bepikiran jika itu tidak tulus melaikan hanya cari perhatian. Lalu buatlah kata-kata romantis dari arab, dia sangat suka. Apa lagi jika ada surat yang terbang dari merpati didepan," jelas Jufri, Hasan mengerutkan kening.

"Merpati putih dua pasang didepan itu? Tapi semua kenangan dari Fatih, aku sebenarnya ingin nona muda mencintai diriku sendiri, tanpa ada bayangan Fatih," ujar Hasan.

"Untuk awal, apa salahnya seperti Fatih, lama-lama pasti nona muda tulus, yang penting jangan menyerah oke. Sudah malam aku mau tidur dulu," ucap Jufri berdiri sambil menepuk bahu Hasan, Hasan tersenyum singkat dan ia duduk sendiri menatap wanita yang berbaring tanpa kesadaran.

Bersambung.