Mentari hanya bisa memandangi sosok pria yang terlihat menjauh darinya. Pria itu adalah Prince. Entah apa penyebab pria berkulit seputih susu dan memiliki lesung pipi itu berubah drastis seperti ini kepadanya. Apakah mungkin karena dirinya yang belakangan ini tidak pernah makan bersama? Mungkin saja iya. Namun, Mentari merasa bukan hanya itu saja alasannya. Pasti ada alasan yang lainnya. Tapi apa?
Helaan nafas lolos perlahan dari bibir mungilnya. Mentari hanya bisa memandangi sosok Prince tanpa bisa menyapa seperti biasa. Saat ini dirinya berada di perpustakaan. Biasanya ia selalu pergi bersama dengan Prince. Bahkan membaca di tempat yang sama. Tidak seperti sekarang. Prince duduk di paling pojok rak. Sedangkan dirinya duduk di bangku tempat membaca. Terlihat sekali jika pria itu memang sengaja menghindarinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com