Beberapa saat, Prisya memperhatikan cowok yang sekarang masih diam di tempat duduknya sambil fokus pada handphone yang dia sendiri tidak tahu sedang apa. Ingin langsung memanggil, tapi Prisya juga tidak ingin mengganggu waktunya, sehingga dia terdiam sejenak.
"Sam," panggil Prisya cukup lembut.
Mendengar ada yang memanggilnya, Samuel melirik ke arah dari mana dia mendengar suara tersebut. "Hm, ada apa?" tanya Samuel.
"Temenin gue ke Kantin yuk, mau gak?" tanya Prisya.
Sejenak Samuel terdiam sambil menatap Prisya. "Boleh, tapi tumben."
Senyuman yang tak bermakna terukir di bibir Prisya. Dia tahu kalau akhir-akhir ini dia jarang bersama dengan Samuel, sehingga tidak aneh jika Samuel merasa aneh akan hal ini.
"Gue lagi ingin sama lo, kalau boleh. Kalau enggak juga gak papa kok, gue gak maksa."
Sengaja mengucapkan kalimat ini, karena Prisya tidak ingin kalau Samuel bertanya lebih jauh tentang hal ini, apalagi kalau dalam pertanyaannya melibatkan Marsell.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com