webnovel

Kejujuranku Pada Vania

"Dek, nanti aku akan pulang agak telat ya, soalnya kan nanti langsung nemui si Rama alias Adit itu. Dan jangan lupa doakan agar hari ini uang gaji itu sudah turun ya, Dek." kata Mas Ridwan sambil mengenakan sepatunya di teras.

"Iya, Amiiin Mas. Aku yakin Mas Ridwan bisa menjaga emosi demi kebaikan kita semua. Ingat juga, Mas. Di hatiku saat ini dan nanti hanya ada kamu saja." kataku sambil mengedipkan mata.

"Iya, Dek. Aku tahu kok, hehehe. Gita, sudah belum, Nak? Sudah pukul tujuh kurang lima belas menit loh ini." teriaknya.

Setiap pagi, memang Gita akan berangkat ke sekolah bersama Ayahnya, meskipun arah mereka berbeda, tapi Mas Ridwan selalu mengantar Gita dahulu, kemudian berbalik arah ke tempat kerjanya. Saat pulang sekolah, aku lah yang gantian akan menjemputnya.

"Gita sudah siap kok, Yah. Bun, Gita berangkat dulu ya. Assalamualaikum." kata Gita sambil mencium tanganku.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com