Ruang itu menjadi sunyi saat semua mata tertuju ke ujung meja, di mana Selena menutup mulutnya dengan tangan, tampak mual.
Gavin mendekat, khawatir. "Ada apa?"
Selena menggeleng, tidak yakin sendiri.
Mungkin pengetahuan bahwa sup telah dicampuri. Lagi pula, dia tahu apa yang telah ditambahkan.
Seharusnya tidak merasakan apa-apa—kecuali seseorang memiliki kanker kolon.
Bingung, dia melirik ke Gavin. Dia juga telah makan sup tersebut. Bukankah seharusnya dia merasakannya saat ini?
Mungkin efeknya belum mulai terasa.
"Saya baik-baik saja," katanya dengan senyum dipaksakan. "Kamu harus makan sup lagi."
Gavin tampak yakin dan kembali makan.
Kondisi Selena memburuk, meski dokter telah memberitahukan bahwa pasien kanker yang tidak menyadari kondisinya sering hidup lebih lama—bulan, bahkan tahun.
Ini psikologis, kata mereka, tetapi pada akhirnya, hanya penghiburan sementara.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com