"Ingat, Bisma! Ayah akan terus memantaumu. Jika sampai kamu ketahuan main, maka kamu akan mendapatkan hukuman," kata ayahnya Bisma sangat tegas.
Ayahnya Bisma terlihat sedang memeriksa HP miliknya, mungkin dari klien. Lalu tak lama kemudian dia menyelipkannya di saku jasnya, mendongak untuk melihat putranya yang belum menjawab apa pun. "Apa kamu dengar?"
Bisma mengangguk.
Dia sudah terbiasa dengan hal ini. Bahkan semasa kecil ketika dirinya tidak seharusnya dikekang untuk belajar, ayahnya sudah terbiasa melakukan hal ini. Bisma hanya anak biasa, yang juga membutuhkan dunia anak-anak seperti anak kebanyakan.
"Tapi Ayah, aku hampir selesai," rengek Bisma kecil saat itu. Dia bermain pasir-pasiran dengan beberapa anak pembantu di rumahnya. Dia baru berusia lima tahun dan baru saja menginjak usia yang tepat untuk mulai bersekolah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com