webnovel

Menjadi Gila

"Aku jauh lebih senang kalau Papa membalaskan dendamku dengan Kenzo. Hancurkan hubungannya dengan Gisel dan habisi mereka berdua. Aku tidak suka kalau mereka berdua bahagia."

Kevin yang mengingat ucapannya hanya diam. Kini, dia duduk di dalam jeruji dengan kedua kaki ditekuk, mendekat ke arah tubuhnya. Manik matanya menatap tajam ke arah besi di depannya. Rahangnya mengeras dengan kedua tangan mengepal.

"Kamu menginginkan hal itu?" tanya Edwin dan mendapat anggukan dari arah Kevin berada.

"Aku sangat menginginkan mereka hancur. Merak yang sudah menghancurkanku. Jadi, mereka harus merasakan kehancuran yang sama," jawab Kevin dengan penuh penekanan.

"Tapi, papa menolaknya," ucap Edwin dengan cepat.

Kevin yang kembali mengingat jawaban sang papa semakin terlihat menyeramkan. Dia benar-benar menunjukkan kemarahan yang begitu jelas. Napasnya bahkan terdengar begitu jelas dengan dada naik-turun.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com