webnovel

Skema Pembalasan Dendam: Mencuri Hati sang Jenderal

“Aku akan merebut kembali harta kakek!” Ibu Jesse meninggal karena sakit ketika dia berumur 2 tahun. Setelah ibunya meninggal, ayahnya menikah dengan perempuan lain dan harta warisan dari kakeknya yang seharusnya menjadi miliknya malah jatuh ke tangan ayahnya. Dia ditelantarkan oleh ayahnya sehingga pelayan setia ibunya akhirnya membawanya pergi ke desa tempat tinggal ibunya. 14 tahun kemudian, akhirnya Jesse Soeprapto memutuskan untuk kembali ke kota asalnya, Semarang, untuk bertemu dan tinggal dengan ayah dan ibu tirinya. Jesse Soeprapto tahu, untuk merebut kembali harta kakek dan ibunya yang seharusnya jadi miliknya, ia harus menjadi wanita yang anggun, polos, naïf seperti gadis desa pada umumnya. Bahkan, ia membuat rencana untuk mengambil hati Jendral Militer Tertinggi, calon ayah mertuanya, demi membalaskan dendamnya terhadap keluarga Soeprapto dan mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya. Dapatkah rencana Jesse berhasil?

Edrealeta_Leteshia · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
420 Chs

Peri Kiram

Langit suram, dan udara di sekitarnya mengalir ke tubuh dengan basahnya ombak.

Jesse Soeprapto menyeka rambutnya dan menemukan bahwa rambutnya sudah basah oleh kabut uap air.

Kiram mendayung perahu sendirian.

Bekas air mata di wajah Jesse Soeprapto kering, dan dia dipukuli oleh angin lembab lagi. Dia menggenggam lengannya erat-erat, ingin mengecilkan dirinya dengan mantelnya dan memeluknya.

Wajah Kiram merasa nyaman, dan dia mendayung perlahan.

Untuk waktu yang lama, Jesse Soeprapto bertanya, "Haruskah kita mengandalkan perahu ini untuk meluncur kembali ke Semarang?"

Kiram tersenyum dan berkata, "Itu akan memakan waktu sehari, bukankah aku memegang tanganku?"

"Tidak apa-apa jika lenganmu patah." Jesse Soeprapto merangsangnya.

Kiram berdiri dan mendekat untuk mencubit wajahnya.

Perahu itu bergoyang ketika dia bangun. Jesse Soeprapto ketakutan. Karena takut dia akan jatuh, dia menggenggam kedua sisi dengan erat dengan tangannya dan berteriak, "Kiram, jangan bergerak."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com