Qi Yan juga memerintahkan bagian dapur untuk memasakkan semangkuk sup jahe untuk Tan Bengbeng.
Tan Bengbeng masuk ke dalam kamar kecil dan menyadari kalau ia memang mengeluarkan darah. Ia tidak yakin harus merasa lega ataukah mendesah karenanya.
Wanita itu hanya menenangkan dirinya. Bahkan ketika ia kembali ke kamar, ia masih merasakan perasaan tidak nyaman di perutnya.
Tan Bengbeng berbaring di atas tempat tidur dan bahkan tidak memiliki tenaga untuk bangkit sewaktu sang asisten masuk dengan semangkuk sup jahe.
Kondisi fisiknya biasanya sangat bagus dan wanita itu belum pernah seperti ini sebelumnya.
Perasaan ini rasanya seperti ada sesuatu yang terlepas dari tubuhnya.
Entah mengapa, hal itu membuat dadanya terasa sedikit sesak.
Ketika sang asisten pergi, Tan Bengbeng berbaring di tempat tidur untuk waktu yang lama dan baru bangun untuk mengunci pintu saat rasa sakitnya sudah berkurang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com