webnovel

Kota Langit di Surat

Éditeur: Wave Literature

Amplop putih sangat rapi dan mulus sampai mahkota bunga seolah ada di tengah teksturnya. Amplopnya sangat berbeda dengan model standar kantor pos dan lebih mirip sebuah karya seni. Namun, Ali tidak memerhatikan detail itu sama sekali. Matanya terpancang pada tulisan tangan elegan pada amplop. Tulisannya sangat familiar dan indah sampai dada Ali langsung penuh dengan kehangatan. Dia tak bisa merasakan hawa dingin awal musim semi lagi.

Terlalu bersemangat untuk menunggu sampai kembali ke kelas, Ali berjalan menerima terpaan angin dingin sambil membuka surat, mengeluarkan lipatan kertas tebal di dalam, sebelum membuka lipatannya dengan hati-hati.

'... Aku cukup khawatir saat tak mendapat surat darimu selama beberapa bulan belakangan. Kupikir kau mengalami kecelakaan, atau aku melukai perasaanmu dalam surat terakhir, tapi aku tak tahu bagaimana aku bisa menghubungimu. Untungnya kekhawatiranku tak terjadi...'

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com