"Eeehh, apa-apan, nih?!" seru Devin saat tubuhnya di dorong keluar kamar oleh Dinda.
"Aku lagi nggak mau diganggu," jawab Dinda ketus.
Brakk …. Dinda menutup pintu dengan cukup keras hingga suaranya terdengar sampai ke ruang utama di rumah itu.
"Din, apaan sih? Tiba-tiba marah kaya gitu, aneh!" teriak Devin.
Karena kesal, ia pun pergi dan menuju ke ruang keluarga di mana orang tuanya sudah menunggu di sana. Fera mendengar suara gebrakan pintu kamar Dinda. Sementara, tidak dengan Daffa. Sepertinya, ia tak mendengar itu karena tidak ada ekspresi kaget di wajahnya.
Saat Devin datang, perlahan Fera mendekatkan dirinya pada Devin.
"Ada apa? Kalau Papa udah tidur, atau dia lagi ke toilet, tolong ceritain ke mama. Mama dengar tadi Dinda banting pintu kamar. Kalau mama ke sana juga takutnya dia lagi menenangkan diri. Mama tau ada sesuatu di antara kalian, jangan sampai papa kalian tau soal ini," bisik Fera.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com