webnovel

Sin of The Twin

"Fer, Tuhan sepertinya memanggilku lebih dulu. Tolong jaga papa dan mama, kamu jaga diri ya, Fer? Aku sangat menyayangi kalian semua," ujar Feli sambil memegang tangan kembaranya dengan nada lirih. Itulah kalimat terakhir yang Feli ucapkan pada Fera. Fera hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca menggenggam tangan Feli yang hangat dan lemas. Kini Fera harus menjalani hidup sendiri menikmati canda tawa dan tangis tanpa Feli. Kepergian Feli sangat dirahasiakan dan hanya diketahui oleh keluarga dekat karna keputusan sang mama. Lalu bagaimana dengan Daffa? Kekasih Feli yang tidak tau kalau sang pacar telah pergi. "Semua ini terjadi karena salahku! Maka aku harus bertanggung jawab atas kepergian Feli!" "Apa yang harus aku katakan pada dunia dan Daffa?" "Bagaimana caranya aku menebus semua kesalahanku pada kembaranku Feli yang kini telah tiada?"

HoneyLemon5 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
201 Chs

Terpaksa

"Urang ge moal cicing wae. Tapi, urang nunggu momen yang tepat buat kasih dia pelajaran. Bukan apa-apa, urang juga pengen liat, dia serius ga kaya gini sama urang. Seberani apa dia sama urang," jelas Rizky.

Rizky masih diam tak menghiraukan owekataan Kania. Ia sibuk dengan buku-buku yang siapkan untuk belajar nanti. Kania pun mendekati Rizky dan menggebrak mejanya.

Brakk …

"Jadi gini? Berarti bener dong kalau kamu itu kacang lupa kulitnya!" racau Kania.

"Apa sih, Kan? Apa? Aku tuh capek. Capek karena sikap kamu yang nggak jelas gini. Mau tau kenapa aku nggak balas sms atau angkat telepon kamu? Karena aku malas sama kamu. Jujur aja aku tuh nggak ngerti kamu maunya apa. Apalagi setelah kamu memfitnah Kak Dinda di depan kakaknya sendiri, aku itu jadi nggak enak sama dia!" pungkas Rizky.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com