Selepas Putri pergi meninggalkan rumah Andi, Maria sudah berdiri dengan melipat kedua tanganya menantikan penjelasan tentang perjodohan yang tak diketahuinya tadi.
"Jadi gini, aku emang dijodohin sama papaku sama si Putri ini. Kemarin itu pertemuan pertama kami. Tapi, itu semua di luar dugaan aku, papa bilang aku harus ketemu client-nya, pas sampai di sana taunya ada si Putri. Emang sih, si Putri itu anak client papa yang dimaksud tadi. Tapi, tujuannya tak lain dan tak bukan mau mempertemukan aku dengan dia," jelas Andi.
"Lah, emangnya kamu nggak bisa nolak?" tanya Maria.
"Percayalah, aku udah sering nolak ketemu dia. Tapi, entah kenapa papa jebak aku ketemu dia dengan cara kaya gitu."
"Oke, terus gimana dengan Siska? Kalo aku liat, cewe ini agresif loh, Ndi. Bahaya. Kalau Siska tau, dia mungkin ga akan langsung marah, tapi dia bakal minder karena lagi-lagi dia ngerasa kurang untuk kamu dan kecewa sama dirinya sendiri."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com