webnovel

Sin of The Twin

"Fer, Tuhan sepertinya memanggilku lebih dulu. Tolong jaga papa dan mama, kamu jaga diri ya, Fer? Aku sangat menyayangi kalian semua," ujar Feli sambil memegang tangan kembaranya dengan nada lirih. Itulah kalimat terakhir yang Feli ucapkan pada Fera. Fera hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca menggenggam tangan Feli yang hangat dan lemas. Kini Fera harus menjalani hidup sendiri menikmati canda tawa dan tangis tanpa Feli. Kepergian Feli sangat dirahasiakan dan hanya diketahui oleh keluarga dekat karna keputusan sang mama. Lalu bagaimana dengan Daffa? Kekasih Feli yang tidak tau kalau sang pacar telah pergi. "Semua ini terjadi karena salahku! Maka aku harus bertanggung jawab atas kepergian Feli!" "Apa yang harus aku katakan pada dunia dan Daffa?" "Bagaimana caranya aku menebus semua kesalahanku pada kembaranku Feli yang kini telah tiada?"

HoneyLemon5 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
201 Chs

Pingsan

Beberapa kali Tasya menghubungi nomor Hp Devin namun tak juga mendapat jawaban. Entah sengaja atau bagaimana, pikirnya. Meskipun kesal, di satu sisi ia juga senang karena bisa membatalkan pertemuan Devin dan Keysha.

"Tapi, dipikir-pikir, nggak enak juga ya kaya gini? Apa jangan-jangan dia udah beneran tau kalau aku penyebab masalah di sekolah tadi? Masa, sih? Dia tau dari mana coba? Apa si Keysha itu yang ngasih tau, ya?"

Sementara Devin yang sudah tiba di rumahnya, bergegas pergi mandi untuk membersihkan diri. Ia tau kalau Tasya menghubunginya sejak tadi. Namun, ia sengaja tak mengangkat telepon itu karena malas. Tak berhenti sampai di situ, bahkan sampai Devin selesai mandi pun, handphone-nya masih berdering. Tak tanggung-tanggung, ia melempar Hp-nya saat melihat nama Tasya yang lagi-lagi meneleponnya.

"Mau ngapain lagi sih cewek ini?!" gumamnya kesal.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com