webnovel

Sin of The Twin

"Fer, Tuhan sepertinya memanggilku lebih dulu. Tolong jaga papa dan mama, kamu jaga diri ya, Fer? Aku sangat menyayangi kalian semua," ujar Feli sambil memegang tangan kembaranya dengan nada lirih. Itulah kalimat terakhir yang Feli ucapkan pada Fera. Fera hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca menggenggam tangan Feli yang hangat dan lemas. Kini Fera harus menjalani hidup sendiri menikmati canda tawa dan tangis tanpa Feli. Kepergian Feli sangat dirahasiakan dan hanya diketahui oleh keluarga dekat karna keputusan sang mama. Lalu bagaimana dengan Daffa? Kekasih Feli yang tidak tau kalau sang pacar telah pergi. "Semua ini terjadi karena salahku! Maka aku harus bertanggung jawab atas kepergian Feli!" "Apa yang harus aku katakan pada dunia dan Daffa?" "Bagaimana caranya aku menebus semua kesalahanku pada kembaranku Feli yang kini telah tiada?"

HoneyLemon5 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
201 Chs

Muda dan Mandiri

Geram, kesal, marah, semua dirasakan Karin pada istri dari lelaki yang ia cintai itu. Padahal, seperti yang kita tau, Fera tak melakukan apa pun. Walaupun sedikit di lebihkan, tapi tetaplah Fera melakukan itu demi melihat reaksi Karin.

"Apa sih kelebihan istrinya Pak Daffa itu? Perasaan, kalau secara tampilan, aku lebih cantik daripada dia. Kok bisa-bisanya ya Pak Daffa mempersunting dia?!" gumam Karin geram sambil melihat pantulan wajah dirinya sendiri di depan cermin kamarnya.

"Karin, kamu nggak kerja?" tanya Ibunya.

"Ini mau, Bu. Lagi siap-siap mau berangkat kerja, nih," jawab Karin ketus.

Dengan mengerutkan dahi, ibunya keheranan melihat sikap Karin yang tak biasa.

"Kenapa, Nak? Kok keliatannya kesal gitu?" tanya Ibunya.

"Nggak kenapa-napa, Bu."

"Jangan bohong. Ibu tau, kok. Pasti ada sesuatu yang bikin kamu kaya gini," ujar ibu Karin kekeh.

"Hmmm …."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com