Geram, kesal, marah, semua dirasakan Karin pada istri dari lelaki yang ia cintai itu. Padahal, seperti yang kita tau, Fera tak melakukan apa pun. Walaupun sedikit di lebihkan, tapi tetaplah Fera melakukan itu demi melihat reaksi Karin.
"Apa sih kelebihan istrinya Pak Daffa itu? Perasaan, kalau secara tampilan, aku lebih cantik daripada dia. Kok bisa-bisanya ya Pak Daffa mempersunting dia?!" gumam Karin geram sambil melihat pantulan wajah dirinya sendiri di depan cermin kamarnya.
"Karin, kamu nggak kerja?" tanya Ibunya.
"Ini mau, Bu. Lagi siap-siap mau berangkat kerja, nih," jawab Karin ketus.
Dengan mengerutkan dahi, ibunya keheranan melihat sikap Karin yang tak biasa.
"Kenapa, Nak? Kok keliatannya kesal gitu?" tanya Ibunya.
"Nggak kenapa-napa, Bu."
"Jangan bohong. Ibu tau, kok. Pasti ada sesuatu yang bikin kamu kaya gini," ujar ibu Karin kekeh.
"Hmmm …."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com