webnovel

Sin of The Twin

"Fer, Tuhan sepertinya memanggilku lebih dulu. Tolong jaga papa dan mama, kamu jaga diri ya, Fer? Aku sangat menyayangi kalian semua," ujar Feli sambil memegang tangan kembaranya dengan nada lirih. Itulah kalimat terakhir yang Feli ucapkan pada Fera. Fera hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca menggenggam tangan Feli yang hangat dan lemas. Kini Fera harus menjalani hidup sendiri menikmati canda tawa dan tangis tanpa Feli. Kepergian Feli sangat dirahasiakan dan hanya diketahui oleh keluarga dekat karna keputusan sang mama. Lalu bagaimana dengan Daffa? Kekasih Feli yang tidak tau kalau sang pacar telah pergi. "Semua ini terjadi karena salahku! Maka aku harus bertanggung jawab atas kepergian Feli!" "Apa yang harus aku katakan pada dunia dan Daffa?" "Bagaimana caranya aku menebus semua kesalahanku pada kembaranku Feli yang kini telah tiada?"

HoneyLemon5 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
201 Chs

Menegur dengan elegan

Rizky dan kedua kakak kelasnya yaitu Dinda dan Gita menoleh pada sumber suara bernada lirih tersebut.

"Kania? Ngapain kamu kesini?"

"Bisa kita ngobrol sebentar?" ujar Kania.

Gita mencolek lengan Dinda dari belakang. Wajah memelas Kania tak sedikr pun memunculkan rasa kasihan dari dalam dirinya.

"Ssttt," bisik Dinda.

"Sorry, nggak bisa, Kan. Kamu tau kan aku lagi jualan? Lain waktu aja, ya?" ucap Rizky.

"Ta-tapi, cuma sebentar aja kok, Ky. Please," balas Kania memohon.

"Kan, aku lagi cari uang. Tolong jangan ganggun dulu, ya? Kalau mau ngobrol bisa nanti. Aku pamit dulu ya, Dinda, Gita, Kania."

Rizky pun berlalu meninggalkan Kania yang tengah berdiri di depan kelas Dinda. Menyusul Rizky, Dinda dan Gita pun hendak berjalan menuju kantin untuk menikmati waktu istirahat.

"Tunggu," seru Kania pada Dinda hingga menghentikan langkahnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com