Apa yang diceritakan Maria seakan mimpi buruk yang menjadi kenyataan dan dialami oleh Fera. Ia merasa, masalah pertama yang sempat ia alami di rumah tangganya dulu sudah yang paling berat. Namun nyatanya, ini jauh lbih berat dari yang ia kira.
Dengan mata yang mulai berkaca-kaca, Fera sempat menyanyakan apa yang harus ia lakukan kedepannya. Namun, Maria juga tak bisa memberi banyak masukan karena ia sendiri pun belum pernah berumah tangga. Ia juga takut, kalau ia disangka sok tau dan tak tau diri menasehati orang tanpa pernah pengalaman.
"Kak Fera, maaf. Gara-gara aku, Kakak jadi begini. Tapi, kalau Kakak nggak percaya atau butuh bukti untuk menyelidiki lebih lanjut, mungkin memang perlu, Kak. Siapa tau, itu nggak seburuk yang Kakak kira," tutur Maria
"Mungkin, aku cuma syok aja, Mar. Tapi, aku berterima kasih sekali karena kamu udah infoin ini," jawab Fera lirih.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com