webnovel

Sin of The Twin

"Fer, Tuhan sepertinya memanggilku lebih dulu. Tolong jaga papa dan mama, kamu jaga diri ya, Fer? Aku sangat menyayangi kalian semua," ujar Feli sambil memegang tangan kembaranya dengan nada lirih. Itulah kalimat terakhir yang Feli ucapkan pada Fera. Fera hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca menggenggam tangan Feli yang hangat dan lemas. Kini Fera harus menjalani hidup sendiri menikmati canda tawa dan tangis tanpa Feli. Kepergian Feli sangat dirahasiakan dan hanya diketahui oleh keluarga dekat karna keputusan sang mama. Lalu bagaimana dengan Daffa? Kekasih Feli yang tidak tau kalau sang pacar telah pergi. "Semua ini terjadi karena salahku! Maka aku harus bertanggung jawab atas kepergian Feli!" "Apa yang harus aku katakan pada dunia dan Daffa?" "Bagaimana caranya aku menebus semua kesalahanku pada kembaranku Feli yang kini telah tiada?"

HoneyLemon5 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
201 Chs

Masih Ada Orang Baik

"Oh, ini bos kamu teh, Jodi? Meni geulis pisan."

"Bu, ih, ssstt! " tegur Jodi pada ibunya.

"Ehh, maaf, Mbak. Ini ibu saya, namanya Bu Siti," kata Jodi lagi.

Putri tersenyum sendu masih dengan matanya yang sembab. Meskipun begitu, kecantikannya tetap terpancar dari wajahnya walau sebagian tertutup air mata yang mulai mengering. Sebelumnya, Jodi sudah memperingatkan ibunya untuk tak bertanya apa pun tentang apa yang dialami wanita itu sementata waktu.

Rumah berukuran enam kali sepuluh meter dengan dua kamar kecil sederhana itu nampaknya jadi tempat istirahat Putri malam ini. Ibu Jodi menyambut hangat dirinya karena belum pernah ada wanita yang diajak ke rumahnya selain Putri. Jodi dan ibunya menawarkan makan pada Putri namun ia menolak dengan dalih sudah kenyang. Padahal, ia memang belum makan. Hanya saja, selera makannya telah hilang. Lantas, bu Siti menyuruhnya untuk beristirahat.

"Mbak tidur di sini, ya? Ini kamar saya. Maaf kalau berantakan. Maklum cowok, hehe."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com