"Oh, ini bos kamu teh, Jodi? Meni geulis pisan."
"Bu, ih, ssstt! " tegur Jodi pada ibunya.
"Ehh, maaf, Mbak. Ini ibu saya, namanya Bu Siti," kata Jodi lagi.
Putri tersenyum sendu masih dengan matanya yang sembab. Meskipun begitu, kecantikannya tetap terpancar dari wajahnya walau sebagian tertutup air mata yang mulai mengering. Sebelumnya, Jodi sudah memperingatkan ibunya untuk tak bertanya apa pun tentang apa yang dialami wanita itu sementata waktu.
Rumah berukuran enam kali sepuluh meter dengan dua kamar kecil sederhana itu nampaknya jadi tempat istirahat Putri malam ini. Ibu Jodi menyambut hangat dirinya karena belum pernah ada wanita yang diajak ke rumahnya selain Putri. Jodi dan ibunya menawarkan makan pada Putri namun ia menolak dengan dalih sudah kenyang. Padahal, ia memang belum makan. Hanya saja, selera makannya telah hilang. Lantas, bu Siti menyuruhnya untuk beristirahat.
"Mbak tidur di sini, ya? Ini kamar saya. Maaf kalau berantakan. Maklum cowok, hehe."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com