webnovel

Sin of The Twin

"Fer, Tuhan sepertinya memanggilku lebih dulu. Tolong jaga papa dan mama, kamu jaga diri ya, Fer? Aku sangat menyayangi kalian semua," ujar Feli sambil memegang tangan kembaranya dengan nada lirih. Itulah kalimat terakhir yang Feli ucapkan pada Fera. Fera hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca menggenggam tangan Feli yang hangat dan lemas. Kini Fera harus menjalani hidup sendiri menikmati canda tawa dan tangis tanpa Feli. Kepergian Feli sangat dirahasiakan dan hanya diketahui oleh keluarga dekat karna keputusan sang mama. Lalu bagaimana dengan Daffa? Kekasih Feli yang tidak tau kalau sang pacar telah pergi. "Semua ini terjadi karena salahku! Maka aku harus bertanggung jawab atas kepergian Feli!" "Apa yang harus aku katakan pada dunia dan Daffa?" "Bagaimana caranya aku menebus semua kesalahanku pada kembaranku Feli yang kini telah tiada?"

HoneyLemon5 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
201 Chs

Malu Setengah Mati

Dengan tergesa-gesa, Gita tampak buru-buru pergi meninggalkan rumah tanpa pamit pada kedua orang tuanya yang kebetulan sedang ada di rumah. Entah ada angin apa yang menerpa merika hingga keduanya tak sibuk bekerja seperti biasa. Ia berlari kecil menuju mobil yang sudah dipanaskan mesinnya oleh pak Deden supir pribadinya hampir setengah jam lalu.

"Neng Gita! Nggak sarapan dulu?! Kok langsung berangkat?!" seru bi Iroh asisten rumah tangga yang sudah bekerja sejak Gita masih kecil.

"Nggak, Bi. Aku masih kenyang. Pergi dulu, ya …."

"Neng! Neng, tunggu!"

Teriakan Bi Iroh tak dihiraukan oleh Gita. Setelah masuk ke dalam mobil, ia menutup pintunya dengan sedikit keras hingga mengagetkan bi Iroh yang berdiri di samping mobil tersebut.

"Jalan sekarang, Pak."

Pak Deden pun mengangguk dan langsung tancap gas.

"Tumben, nggak bareng sama Neng Dinda, Neng. Udah berangkat duluan, ya?" tanya pak Deden.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com