webnovel

Sin of The Twin

"Fer, Tuhan sepertinya memanggilku lebih dulu. Tolong jaga papa dan mama, kamu jaga diri ya, Fer? Aku sangat menyayangi kalian semua," ujar Feli sambil memegang tangan kembaranya dengan nada lirih. Itulah kalimat terakhir yang Feli ucapkan pada Fera. Fera hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca menggenggam tangan Feli yang hangat dan lemas. Kini Fera harus menjalani hidup sendiri menikmati canda tawa dan tangis tanpa Feli. Kepergian Feli sangat dirahasiakan dan hanya diketahui oleh keluarga dekat karna keputusan sang mama. Lalu bagaimana dengan Daffa? Kekasih Feli yang tidak tau kalau sang pacar telah pergi. "Semua ini terjadi karena salahku! Maka aku harus bertanggung jawab atas kepergian Feli!" "Apa yang harus aku katakan pada dunia dan Daffa?" "Bagaimana caranya aku menebus semua kesalahanku pada kembaranku Feli yang kini telah tiada?"

HoneyLemon5 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
201 Chs

Hancur

Waktu kecil, sakit adalah momen yang paling dinanti oleh Siska. Mengapa begitu? Karena, ia punya alasan untuk tidak masuk sekolah dan bertemu teman-teman yang membully-nya. Walaupun harus menahan sakit seperti demam, batuk, flu dan penyakit lainnya, ia jauh lebih memilih sakit tersebut dibanding harus masuk sekolah yang rasanya seperti neraka.

Namun, mungkin berbeda dengan saat ini.

Saat mamanya memberitahu kalau ia harus berhenti melakukan aktivitas berat termasuk bekerja, ia menangis. Seolah ini adalah mimpi buruk yang muncul kembali saat usianya dewasa. Ia menyesal pernah menyukai rasa sakit saat kecil padahal sehat itu mahal.

Tok …. Tok ….

Seseorang mengetuk pintu kamar tempat di mana Siska dirawat. Andi bergegas membukakan pintu tersebut,

"Daffa, Fera, masuk."

Wajah kedua kakak Siska tersebut sudah tak karuan, yang tersisa hanyalah kecemasan. Mama menjelaskan semua yang di katakan dokter pada anak dan menantunya disertai dengan isak tangis.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com