webnovel

Sin of The Twin

"Fer, Tuhan sepertinya memanggilku lebih dulu. Tolong jaga papa dan mama, kamu jaga diri ya, Fer? Aku sangat menyayangi kalian semua," ujar Feli sambil memegang tangan kembaranya dengan nada lirih. Itulah kalimat terakhir yang Feli ucapkan pada Fera. Fera hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca menggenggam tangan Feli yang hangat dan lemas. Kini Fera harus menjalani hidup sendiri menikmati canda tawa dan tangis tanpa Feli. Kepergian Feli sangat dirahasiakan dan hanya diketahui oleh keluarga dekat karna keputusan sang mama. Lalu bagaimana dengan Daffa? Kekasih Feli yang tidak tau kalau sang pacar telah pergi. "Semua ini terjadi karena salahku! Maka aku harus bertanggung jawab atas kepergian Feli!" "Apa yang harus aku katakan pada dunia dan Daffa?" "Bagaimana caranya aku menebus semua kesalahanku pada kembaranku Feli yang kini telah tiada?"

HoneyLemon5 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
201 Chs

Damai

"Selamat, anak Bapak sejodoh. Perempuan dan laki-laki, mereka kembar."

"Ini kaya mimpi, Dok," ucap Daffa haru melihat kedua bayinya yang mungil dan menggemaskan.

Senyum mengembang di bibir Daffa. Begitu juga dengan Fera, ia bersyukur telah di berikan kelancaran saat peralinannya kemarin. Kejadian hari itu, memang sangatlah dramatis. Bagaimana tidak, saat Daff menerima telepon dari dokter yang menangani Fera, ia terkejut dan langsung meluncur menuju rumah sakit dari kantornya dengan meminjam motor milik Farhan karena ia tau, tak ada waktu lagi jika ia mengendarai mobilnya dan terjebak macet di jalan. Sesampainya di rumah sakit, Fera sudah terbaring lemah dengan wajah pucat. Ia langsung berdiri di samping sang istri dengan menggenggam tangannya. Menurut keterangan dokter, Fera sudah di pembukaan tujuh yang mana sebentar lagi sang bayi akan lahir ke dunia. Akhirnya, dengan persalinan normal, Fera melahirkan kedua malaikat kecilnya yang ia nanti selama ini bersama Daffa.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com