"Dia baik, mungkin," jawab Andi. Ia pun sebenarnya tak tahu bagaimana kabar Siska saat ini karena Siska belum membalas pesannya yang bertanya apakah ia bisa bertemu dengan Siska lagi.
"Kok, mungkin?" tanya mama heran.
"Ya, Mama bayangin aja. Mama sedang dalam hubungan serius sama seseorang, terus putus di tengah jalan saat lagi sayang-sayangnya. Menurut mama, dia baik-baik aja, nggak?"
"Nggak."
"Nah, itu. Ditambah lagi, pasti Andi dicap jelek sama dia. Bahkan Andi nggak berani ketemu mamanya."
"Emang mamanya tau soal ini?" tanya mama lagi.
"Nggak tau, sih."
"Yaudah, gini aja. Temuin mama sama Siska. Biar mama yang jelasin. Jadi, kamu nggak dicap ini itu sama dia atau sama orang lain," tutur mama.
"Hadeh, kalo gitu kaya anak kecil aja bawa-bawa orang tua, nggak mau, ah!" protes Andi.
"Ya terus, mau gimana?"
"Nggak tau, ah. Pusing. Yaudah, Andi ke kamar dulu. Selamat malam, Ma."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com