webnovel

Sin of The Twin

"Fer, Tuhan sepertinya memanggilku lebih dulu. Tolong jaga papa dan mama, kamu jaga diri ya, Fer? Aku sangat menyayangi kalian semua," ujar Feli sambil memegang tangan kembaranya dengan nada lirih. Itulah kalimat terakhir yang Feli ucapkan pada Fera. Fera hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca menggenggam tangan Feli yang hangat dan lemas. Kini Fera harus menjalani hidup sendiri menikmati canda tawa dan tangis tanpa Feli. Kepergian Feli sangat dirahasiakan dan hanya diketahui oleh keluarga dekat karna keputusan sang mama. Lalu bagaimana dengan Daffa? Kekasih Feli yang tidak tau kalau sang pacar telah pergi. "Semua ini terjadi karena salahku! Maka aku harus bertanggung jawab atas kepergian Feli!" "Apa yang harus aku katakan pada dunia dan Daffa?" "Bagaimana caranya aku menebus semua kesalahanku pada kembaranku Feli yang kini telah tiada?"

HoneyLemon5 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
201 Chs

Amarah Seorang Ibu

"Dia baik, mungkin," jawab Andi. Ia pun sebenarnya tak tahu bagaimana kabar Siska saat ini karena Siska belum membalas pesannya yang bertanya apakah ia bisa bertemu dengan Siska lagi.

"Kok, mungkin?" tanya mama heran.

"Ya, Mama bayangin aja. Mama sedang dalam hubungan serius sama seseorang, terus putus di tengah jalan saat lagi sayang-sayangnya. Menurut mama, dia baik-baik aja, nggak?"

"Nggak."

"Nah, itu. Ditambah lagi, pasti Andi dicap jelek sama dia. Bahkan Andi nggak berani ketemu mamanya."

"Emang mamanya tau soal ini?" tanya mama lagi.

"Nggak tau, sih."

"Yaudah, gini aja. Temuin mama sama Siska. Biar mama yang jelasin. Jadi, kamu nggak dicap ini itu sama dia atau sama orang lain," tutur mama.

"Hadeh, kalo gitu kaya anak kecil aja bawa-bawa orang tua, nggak mau, ah!" protes Andi.

"Ya terus, mau gimana?"

"Nggak tau, ah. Pusing. Yaudah, Andi ke kamar dulu. Selamat malam, Ma."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com