webnovel

5. Lust

)))))(((((

Sasuke memandangi Naruto yang sedang melepaskan seragamnya saat berjalan menuju pintu kamar untuk menuju ke kamar mandi. Mata hitam Sasuke tidak berkedip melihat tubuh berotot padat Naruto yang berbalut kulit kecoklatannya. Entah kenapa Sasuke tiba-tiba ingin memeluk tubuh pemuda pirang itu, menyentuh permukaan kulit kecokelatan mengkilap itu dan menciumi tubuh yang terlihat kokoh itu. Tanpa sadar Sasuke menelan ludahnya. Kakinya pun melangkah menghampiri Naruto dan langsung melingkarkan kedua lengannya ke tubuh setengah telanjang itu dan memeluknya erat.

GREP.

Naruto berjengit kaget saat Sasuke tiba-tiba memeluknya. Naruto langsung berpikiran yang iya-iya saat merasakan pelukan Sasuke, mencium wangi rambut hitam model pantat ayam pemuda manis itu dan juga menyadari betapa tubuh Sasuke begitu pas dalam dekapannya saat dia membalas pelukan sahabatnya itu.

" Narutoo.. "

GLEK! Naruto menelan ludahnya saat mendengar suara lirih Sasuke yang terdengar begitu seksi saat memanggil namanya. Apalagi melihat wajah manis Sasuke saat pemuda itu mendongak sambil menatapnya dengan mata hitamnya itu. Ada bagian tubuh Naruto yang langsung tegang saat pemuda pirang itu menyadari posisi tubuhnya dan Sasuke yang saling menempel erat itu.

" A-Apa yang kau lakukan, Sasuke?! A-Aku mau mandi! " seru Naruto kalut.

" Hmm.. Baumu enak.. Kau tidak usah mandi.. " ucap Sasuke sambil mengendus aroma tubuh Naruto.

Naruto merasa tubuhnya semakin tegang saat merasakan bibir dan hidung Sasuke di leher dan pundaknya. Jantung Naruto berdetak berkali-kali lipat lebih kencang dari biasanya merasakan hembusan nafas Sasuke yang seakan membelai kulitnya. Mencium aroma tubuh Sasuke dan wangi rambut Sasuke membuat Naruto hampir mabuk. Dengan sekuat tenaga dia menahan diri agar tidak membanting tubuh Sasuke ke ranjangnya lalu melakukan hal yang iya-iya pada sahabat manisnya itu.

" Le-Lepaskan.. Sasuke.. " Naruto berusaha melepaskan dirinya dari Sasuke yang makin berani menggerayangi tubuhnya.

" Ahk! " Naruto berjengit kaget saat tangan Sasuke tanpa sadar menyentuh pusakanya yang ternyata sangat sensitif dan membuat tubuhnya kini benar-benar tegang. Celananya terasa sangat sempit sekarang. Naruto baru tahu dirinya bisa langsung bergairah hanya karena tersentuh sedikit saja. Atau dia bergairah karena Sasuke yang menyentuhnya?

" Aaarghhh! Sudah cukup! Aku benar-benar harus ke kamar mandi! " Naruto mendorong Sasuke menjauh lalu segera lari keluar dari kamarnya itu menuju ke kamar mandi.

" Ya Tuhaan! Kenapa kau ciptakan Sasuke sebagai lelaki?! " teriak batin Naruto putus asa sambil berusaha menenangkan juniornya yang tiba-tiba manja dan butuh sentuhan. Sial!

= _ =

Sasuke kesal. Naruto selalu menghindarinya, menjauhinya, atau apapun itu terserah kalian menyebutnya. Yang jelas Sasuke tidak bisa lagi bersama Naruto untuk waktu lama setelah Sasuke berhasil memeluk dan membelai tubuh Naruto yang setengah telanjang waktu itu. Padahal Sasuke belum puas menyentuh tubuh berotot padat Naruto yang membuatnya ingin terus menyentuhnya. Apalagi ternyata kulit berwarna eksotis itu terasa begitu halus saat disentuh.

Sasuke tidak bisa lagi menyentuh apalagi membelai tubuh Naruto karena entah kenapa pemuda pirang tercintanya itu jadi sangat sibuk di ruangan OSIS saat jam istirahat ketika di sekolah dan selalu menolak ajakannya untuk makan di kantin bersama. Naruto juga jadi sangat rajin mengerjakan apapun pekerjaan Paman Iruka saat di panti asuhan daripada menemaninya bermain bersama anak-anak panti. Satu-satunya yang masih bisa dilakukannya adalah jalan berdua setiap berangkat dan pulang sekolah bersama Naruto sambil bergandengan tangan. Yah, meskipun Naruto akan selalu berusaha melepaskan tangannya dari genggaman tangannya. Sasuke hanya bisa memasang wajah cemberut mengingat semua tindakan Naruto itu. Sasuke sangat amat kecewa karena keinginannya untuk memeluk dan membelai tubuh seksi Naruto tidak terpenuhi.

" Kau kenapa? Sepertinya kau tidak senang melihat kedatanganku, Sasuke. "

Ucapan Itachi membuat Sasuke tersadar sedang duduk berhadapan dengan kakaknya di sebuah restoran keluarga. Dia sedang makan siang bersama Itachi saat ini.

" Naruto menyebalkan! " keluh Sasuke.

" Oh. Jadi hanya karena Naruto yang menyebalkan itu kau mengacuhkan kakakmu yang tampan ini? " tanya Itachi sambil pura-pura kesal.

" Huh? Tampan? Naruto jauh lebih tampan! " teriak Sasuke tidak terima.

" Tapi kau bilang Naruto menyebalkan. " jawab Itachi sambil menyuap makan malamnya.

" Itu karena Naruto selalu menjauhiku! Dia melarangku memeluknya dan bahkan melarangku mencium pipinya! Naruto memang sangat menyebalkan! "

" Uhuk! " Itachi langsung tersedak mendengar ucapan Sasuke. Cepat-cepat dia menyambar gelas air minumnya dan meminum isinya hingga tandas.

" Kau ingin memeluknya dan menciumnya? Memangnya kau sudah jadi pacarnya? " tanya Itachi setelah sakit di tenggorokannya reda.

" Memangnya aku hanya boleh memeluk dan mencium Naruto saat aku sudah jadi pacarnya saja? " tanya Sasuke polos.

Itachi menepuk jidatnya jengah. Kenapa Sasuke begitu bodoh dalam hal seperti ini? Apakah tindakannya yang terlalu melindungi Sasuke dari semua hal yang dianggapnya berbahaya, maksudnya seks dan pornografi, hingga sebesar ini adalah tindakan yang salah? Itachi jadi menyesal tidak memberi edukasi seks dengan benar pada Sasuke sejak dini hingga Sasuke benar-benar tidak paham hal itu. Itachi jadi khawatir Sasuke akan dimanfaatkan akibat kepolosannya itu. Tapi saat mendengar Naruto menolak segala kontak dan sentuhan Sasuke, Itachi jadi lega. Itachi mulai percaya Naruto adalah pemuda yang baik dan akan mampu menjaga Sasuke saat dirinya sibuk dengan kuliahnya di ibukota.

" Iya. Kita hanya boleh memeluk dan mencium pacar dan juga keluarga kita saja. " jawab Itachi.

" Kalau begitu aku mau jadi pacar Naruto! " ucap Sasuke mantap.

" Tidak boleh! Aku tidak mengijinkannya! " jawab Itachi tegas.

" Tapi aku sangat suka memeluk dan mencium Naruto, Kak! Ijinkan aku menjadi pacar Naruto.. Boleh ya? " pinta Sasuke.

" Tidak ya tidak! " seru Itachi galak.

" Naruto itu kan baik hati dan sangat tampan.. Aku mohon.. " Sasuke memohon.

" Sekali tidak tetap tidak, Sasuke! " Itachi melotot pada Sasuke.

" Tapi kenapa? "

" Karena kalian berdua sama-sama lelaki, Sasuke! "

" _ "

)))(((

Sasuke melotot melihat adegan mesra antara kedua lelaki dalam video yang ditontonnya lewat ponsel yang baru saja dibelikan oleh Itachi sebagai kompensasi Sasuke tidak boleh pacaran dengan Naruto. Sasuke yang sangat senang karena akhirnya bisa mempunyai ponsel sendiri meski harus menjauhi Naruto langsung berubah pikiran setelah melihat video pasangan gay dari ponselnya itu.

" Dasar Kak Itachi pembohong! Ternyata sesama lelaki juga bisa berpacaran! " maki Sasuke dengan wajah kesal. Namun sesaat kemudian wajah kesal Sasuke berubah menjadi cerah.

" Kalau begitu aku juga bisa pacaran dengan Naruto. Iya kan? " ucapnya girang. Sasuke semakin ingin menjadi pacar Naruto agar bisa meniru adegan dalam video itu.

Jantung Sasuke berdebar kencang saat melihat video kedua pemuda yang sedang berpacaran dalam ponselnya itu terlihat sangat bahagia saat pasangan itu saling berpelukan dan berciuman dengan mesra. Darah Sasuke terasa berdesir-desir membayangkan jika Naruto yang menciumi bibirnya dan wajahnya lalu memeluknya seperti pasangan pemuda dalam video itu.

" WOAH! " seru Sasuke kaget melihat aksi pasangan gay di ponselnya itu semakin panas.

Sasuke merasa malu luar biasa saat melihat pasangan pemuda itu saling meraba dan menyentuh sambil melucuti pakaian mereka. Jantung Sasuke berdebar sangat kencang dan badannya menjadi panas dingin saat melihat pasangan itu akhirnya berpelukan dalam keadaan telanjang. Sasuke juga merasa sedikit takut saat kedua pemuda itu menyatukan tubuh mereka dan kemudian bersuara-suara aneh. Meskipun begitu, pemandangan itu tidak menyurutkan niatnya untuk mengembalikan ponsel baru itu kepada kakaknya dan kembali mendekati Naruto sampai pemuda pirang itu bersedia menjadi pacarnya. Dan mulai detik itu juga Sasuke bertekad untuk melakukan apapun agar Naruto menjadi pacarnya.

" < "

)))(((

Naruto merasakan tubuhnya panas padahal seingatnya cuaca di luar sangat dingin mengingat ini sudah memasuki musim dingin. Naruto jadi blingsatan sendiri saat merasa seluruh tubuhnya menjadi sangat sensitif terutama benda pusaka di selangkangannya.

" Naruto.. Aku sudah selesai mandi.. "

Suara mendayu Sasuke membuat Naruto tersentak kaget. Naruto bahkan merasa penisnya itu tegang hanya karena mendengar suara Sasuke. Apakah ini karena minuman yang diberikan oleh Sasuke padanya? Tapi tidak mungkin kan Sasuke meracuni minumannya dengan obat perangsang?

" Mustahil! " Naruto menggelengkan kepalanya, mengusir kecurigaannya pada Sasuke. Sasuke masih lah sangat polos di matanya. Naruto menatap gelas berisi cokelat hangat yang ada di tangannya dengan perasaan ragu. Sementara itu, dari balik sisi luar pintu yang sedikit terbuka, Sasuke melihat Naruto yang terlihat gelisah itu dengan seringai licik di wajahnya.

" Heh. Obat itu memang benar-benar manjur rupanya. Tidak rugi aku membayar mahal. Hehehe. " Sasuke tertawa puas di tempat persembunyiannya.

" Sekarang saatnya aku membuatmu menjadi milikku, Naruto.. " ucap Sasuke sambil keluar dari persembunyiannya.

Krieet! Pintu kamar terbuka, memperlihatkan sosok Sasuke yang berdiri di ambang pintu.

Glug! Naruto menelan ludahnya melihat penampilan Sasuke. Tubuh ramping Sasuke hanya ditutupi selembar kemeja putih yang memperlihatkan kedua kaki butih mulusnya hingga hampir ke pangkal pahanya. Naruto kembali menelan ludahnya saat membayangkan Sasuke tidak memakai celana dalam di balik kemeja itu.

Sasuke berjalan pelan mendekati Naruto yang memandanginya hampir tanpa berkedip. Sasuke membuka seluruh kancing kemejanya hingga tubuh putihnya terlihat jelas. Sasuke bahkan melepas kemeja itu dan membiarkannya jatuh tersuruk di lantai yang membuat Naruto langsung melotot kaget.

" Sa-Sasuke.. " Naruto tergagap.

Naruto menelan ludahnya gugup melihat tubuh putih mulus Sasuke yang hanya memakai celana dalam berwarna biru gelap. Tubuh Sasuke yang ototnya mulai terbentuk itu memang terlihat.. err menggiurkan? Naruto mengerjapkan matanya. Apakah matanya menipu? Naruto menggelengkan kepalanya, mencoba mengusir pikiran mesumnya mengenai Sasuke dari otaknya.

" Sasuke adalah sahabatmu! Sasuke itu temanmu! " batin Naruto yang langsung kalut melihat tubuh seksi Sasuke. Apalagi saat Naruto melihat kedua nipple mungil kemerahan Sasuke.

" Yah. Sasuke adalah sahabatku yang mempunyai dua tonjolan menggiurkan yang terlihat lezat untuk dijilat dan dihisap. " batin Naruto sambil melihat nipple Sasuke dengan tatapan lapar.

" Tidaaak! " teriak Naruto sambil menjambak rambut pirangnya frustasi.

" Bagaimana? Bukankah tubuhku bagus? " ucap Sasuke sambil sedikit menurunkan celana dalamnya hingga garis lekuk tubuh bagian bawahnya dan sedikit pubisnya terlihat, membuat Naruto menggigil karena menahan hasratnya yang memberontak.

" Kau-kau jangan gila.. Sa-Sasuke.. " Naruto beringsut menjauh. Keringat menetes di dahinya.

Kenapa semakin panas sih?

" Iya. Aku memang gila. Dan kau lah yang sudah membuatku gila, Naruto. " Sasuke terus mendekati Naruto yang kini sudah tidak bisa mundur lagi karena punggungnya sudah menabrak kepala ranjang.

Sasuke memang gila setelah hampir dua tahun berusaha mendekati Naruto tanpa hasil. Dua bulan lalu adalah hari kelulusan Naruto dan hari ini adalah hari terakhir Sasuke bisa bersama Naruto karena Naruto yang mendapat beasiswa akan berangkat besok untuk kuliah di ibukota, sama seperti Itachi. Dan Sasuke bertekad untuk memiliki Naruto hari ini. Hal itulah yang membuat Sasuke berani mencampurkan obat perangsang di minuman Naruto. Dengan itu dia berharap untuk bisa memiliki pemuda pirang itu meski hanya semalam saja.

" Banyak yang bilang tubuhku sangat seksi. Tidakkah kau ingin menyentuh dan memelukku? " ucap Sasuke menirukan video yang pernah ditontonnya.

Sasuke langsung duduk di pangkuan Naruto dengan posisi menghadap Naruto yang melotot kaget karena tindakan Sasuke itu.

" Sa-Sasuke.. turun dari pahaku.. " ucap Naruto yang tanpa sadar langsung melihat nipple kemerahan Sasuke yang tersaji di depan matanya. Cepat-cepat Naruto membuang muka saat menyadari perbuatan mesumnya itu.

" Jangan palingkan matamu dariku, Naruto! " teriak Sasuke.

Naruto kaget saat Sasuke mencengkeram wajah Naruto saat pemuda pirang itu mencoba mengalihkan pandangannya dari Sasuke.

" Kelihatannya kau sangat menyukai nippleku? Apakah kau ingin mencicipinya? " goda Sasuke sambil mendekatkan niplenya ke wajah Naruto.

" Ah! " Sasuke tersentak saat merasakan nipplenya tanpa sengaja tertekan ujung hidung Naruto. Rasanya geli tapi nikmat. Sasuke baru tahu bahwa sentuhan di niplenya membuatnya merasa hal seperti itu dan dia ingin merasakan sensasi itu lagi. Sasuke kembali mendekatkan nipplenya ke wajah Naruto.

Melihat nipple mungil yang kini terlihat tegang di depan matanya membuat Naruto menggila. Pertahanannya untuk tidak menyentuh sahabatnya sendiri roboh seketika melihat nipple kemerahan Sasuke yang menggiurkan itu. Naruto membuka mulutnya lalu meraup nipple di depannya dan langsung menghisapnya dengan rakus.

" Ahhhnn! Naruhhh! Hahhh! " Sasuke tidak kuasa menahan desahan dan erangannya saat merasakan kenikmatan dari putingnya yang dihisap kuat oleh Naruto. Sasuke hanya bisa pasrah saat Naruto menjilat dan menghisap kedua putingnya bergantian dengan ganas. Perasaan perih, nyeri, geli bercampur nikmat di kedua putingnya membuat Sasuke menggila. Rasa nikmat itu begitu dahsyat hingga seluruh tubuh Sasuke bergetar hebat. Darahnya berdesir-desir, perutnya melilit lalu perasaan akan meledak bergulung di perutnya menuju kejantanannya.

" Aaarghhh! " Sasuke langsung memancarkan cairannya saat dia menyentuh kejantanannya.

" Heh! Kau membuat celanamu basah, Sasuke. " ucap Naruto.

Naruto melihat celana Sasuke yang kini basah sambil menyeringai. Naruto membaringkan tubuh Sasuke yang lemas di kasur.

" Kau klimaks hanya dari nipplemu saja? Kau yakin kau ini bukan perempuan, Sasuke? " ejek Naruto yang tidak ditanggapi Sasuke yang masih lemas setelah klimaksnya.

" Kita lihat apakah kau ini lelaki atau bukan. " ucap Naruto sambil menarik celana dalam Sasuke lalu melemparkannya ke lantai kamar hingga tubuh Sasuke kini telanjang bulat.

" Wah. Kau memang benar-benar lelaki rupanya. " ucap Naruto sambil memandangi kejantanan Sasuke yang lemas dan masih meneteskan cairannya.

" Lihatlah kejantananmu yang unyu ini. " Naruto menggenggam kejantanan mulus Sasuke yang membuat Sasuke mengerang lemah. Penis yang baru saja mengeluarkan isinya itu perlahan kembali bangkit saat telapak tangan Naruto mengelus dan meremasnya, menimbulkan desahan nikmat dari bibir Sasuke. Naruto mengocok penis mulus itu, memanjakannya dengan elusan, gesekan dan remasan hingga Sasuke kembali tegang dan siap memancarkan cairannya lagi.

Naruto menyeringai melihat wajah Sasuke yang terlihat sedang terbuai kenikmatan. Tubuh putih mulus Sasuke menggeliat-geliat sementara desahan dan erangan terus terdengar dari mulut mungilnya. Keringat bercucuran membuat tubuh putih itu mengkilap basah. Dan kedua puting kemerahan di dada Sasuke terlihat berereksi. Kejantanan Naruto kini tegang sempurna melihat pemandangan hot itu. Naruto hampir saja membuka zippernya, membebaskan kejantanannya yang sesak di dalam celananya dan langsung menusukkannya ke lubang Sasuke saat itu juga. Tapi keinginannya untuk membuat Sasuke lebih tenggelam dalam nafsu birahinya lebih mendominasi pikiran mesumnya.

" Putingmu juga minta dimanjakakan rupanya. " goda Naruto.

" Anhh.. Naruhh.. " Tubuh Sasuke menggeliat merasakan tambahan sensasi memabukkan saat Naruto menunduk dan menghisap putingnya sementara tangannya terus memanjakan penisnya. Tanpa sadar Sasuke memeluk kepala Naruto erat ke dadanya.

" Naruto ahh! " Sasuke berteriak dengan tubuh melengkung tegang. Carian memancar dari penisnya dan mengotori perut dan dada Sasuke. Sebagian cairan itu mengalir ke bawah, mengaliri lubang Sasuke yang berkedut.

" Kau lelaki tapi kau menggodaku seperti ini. Apakah kau ingin aku masuki seperti perempuan? " goda Naruto sambil menatap Sasuke yang terbaring tidak berdaya di ranjangnya.

Sasuke masih belum bersuara karena sibuk mengatur nafasnya yang tersengal.

" Katakan Sasuke. Apakah kau ingin aku cumbu dan aku masuki? Karena kelihatannya lubangmu sudah tidak sabar lagi. " ucap Naruto sambil menyentuh lubang berkerut Sasuke yang basah oleh spermanya sendiri.

" Urghh! " Sasuke mengeliat tidak nyaman saat jari telunjuk Naruto memasuki lubangnya. Naruto menyeringai melihatnya.

" Aku akan mengabulkan permintaanmu, Sasuke. " ucap Naruto sambil membuka zipper celananya lalu menurunkannya, membebaskan kejantanannya yang telah keras dan berdiri tegak menantang.

" Kita akan bercumbu hingga kau puas, Sasuke. Kau siap? " tanya Naruto sambil mendekatkan ujung penisnya ke lubang Sasuke.

" Aarghhh! " Sasuke mengerang kesakitan saat kejantanan besar dan panjang itu memasuki lubangnya dalam sekali sentak dan tanpa persiapan sama sekali. Lubangnya terasa sangat panas dan sakit luar biasa, bagai terbelah menjadi dua. Beginikah rasanya dicumbu oleh sesama lelaki? Tapi kenapa lelaki dalam video itu terlihat keenakan saat ditusuk seperti ini? Sasuke benar-benar bingung di tengah kesakitannya akibat gerakan kasar Naruto.

" Ahhhnn! " Mata Sasuke membola saat tiba-tiba merasakan nikmat luar biasa dari gerakan penis Naruto di lubangnya.

" Lagi.. Lakukan itu lagi.. " pinta Sasuke tanpa sadar.

Naruto tersenyum lalu kembali menggenjot lubang basah itu sekuat tenaga, berusaha mengulang gerakannya tadi hingga Sasuke terus berteriak seperti orang gila karena kenikmatan yang dirasakannya.

" Narutohh.. terushhh.. hahh.. Naruu.. " Sasuke tak bosan mengucapkan nama Naruto di tengah kenikmatannya yang nyaris membuatnya gila.

Naruto semakin gelap mata. Wajah Sasuke yang sedang terbuai kenikmatan, tubuh putih mulus yang mengkilap basah oleh keringat dan sperma di bawahnya, juga kenikmatan saat kejantanannya diremas oleh lubang ketat Sasuke, semua itu membuat Naruto gila. Naruto menggenjot lubang itu, menggali kenikmatan dan kepuasan. Naruto bahkan melupakan fakta bahwa dirinya sedang mencumbu Sasuke, sahabatnya sendiri yang seharusnya dia jaga dan dia lindungi.

" Aaarghhh! " Sasuke kembali memekik. Cairannya kembali memancar membasahi perut dan tubuhnya. Matanya tidak bisa melihat apapun selain warna putih saat gelombang kenikmatan kembali menghantam seluruh indera perasanya entah yang ke berapa kalinya. Warna putih yang dilihat Sasuke perlahan menggelap saat kesadarannya perlahan menghilang. Sasuke pingsan kelelahan.

" . "

)))(((

Naruto memandangi Sasuke yang masih terlelap. Tubuh telanjang pemuda itu terlihat kotor dengan cairan kental kekuningan yang mulai mengering. Tubuh putih itu juga penuh bekas gigitan dan kissmark berwarna merah keunguan. Naruto ingat dengan jelas semua yang telah dilakukannya pada Sasuke semalaman. Betapa dia sudah menggagahi Sasuke yang notabene adalah sahabatnya bagai orang kerasukan. Betapa kasar tindakannya saat mencumbu Sasuke hingga keadaan Sasuke saat ini terlihat sangat menyedihkan seperti korban perkosaan. Meskipun Naruto tahu dia melakukannya di bawah pengaruh obat perangsang, tetap saja Naruto merasa sangat bersalah. Seharusnya dia bisa menahan diri dan menjauhi Sasuke. Tapi apa? Dia malah menurut hawa nafsunya dan membuat keadaan Sasuke begitu mengerikan.

Naruto sudah bertahan hampir tiga tahun, menahan gairahnya pada Sasuke yang dengan sengaja terus menggodanya karena mengingat janjinya pada Itachi untuk menjaga Sasuke. Naruto berusaha dengan sangat keras menghilangkan perasaan cinta terlarangnya pada Sasuke dengan menjauhi Sasuke. Naruto ingin Sasuke tetap menjadi sahabatnya tanpa melibatkan perasaan cinta. Selama tiga tahun ini Naruto bertahan dengan keputusannya untuk menjadi sahabat Sasuke, mengabaikan perasaan cinta, rindu, dan keinginan untuk berdekatan dengan Sasuke meskipun hatinya merasa sangat sakit melihat kesedihan Sasuke yang merasa telah diabaikannya. Tapi di hari terakhirnya, Naruto gagal mempertahankan sikapnya dan malah sengaja jatuh ke dalam perangkap Sasuke.

" Apa yang kau lakukan Sasuke? Apa yang telah kau lakukan pada persahabatan kita? " ucap Naruto lirih.

" Kau membuatku kembali menginginkanmu.. Kau membuatku buta akan nafsuku.. kau membuatku melakukan dosa, Sasuke.. " keluh Naruto.

" Tapi.. "

" Terbuai dalam nafsu dan bercumbu denganmu adalah dosa terindah dan termanis yang pernah aku lakukan, Sasuke.. "

TBC