webnovel

SIMFONI HITAM

Findy gadis yang berusaha melupakan cinta mayanya. Dia ingin membuktikan kepada dunia dan dirinya sendiri bahwa ia bisa menggapai mimpi. Pertemuannya dengan pria saiko, membuatnya harus kehilangan cinta dan kembali merasakan luka di masa lalunya. Kesalahfahaman tidak mengijinkan Findy untuk menjelaskannya kepada Harry, cintanya. Kini Arya yang telah bahagia, melukai Findy untuk yang kedua kalinya.

IqbalHalit · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
1 Chs

#prolog

*

Di suatu pagi, Findy rebahan di ruang tamu sembari menatap layar handphone dengan tatapan sedih dan berkaca-kaca. Dia mengamati gambar kekasih pujaannya, membaca ulang tiap pesan dari pria yang telah membuatnya kehilangan arah. Pria yang amat sangat ia cintai, yang berjanji akan selalu menemani, menunggu hingga tiba di hari kesuksesannya. Pria yang ternyata menjauh tanpa penjelasan, yang mengingkari semua janji yang telah ia rangkai, yang pergi tanpa pamit. Pria yang ternyata diam-diam mengencani wanita lain, yang mencari kebahagiaan di luar hubungan mereka.

Findy yang setiap hari menatap layar ponsel, berharap sang kekasih masih mencintainya, masih akan mengirim kata cinta dan pesan rindunya, masih konsisten dengan segala ucapannya, masih akan dan terus menemani hingga hari itu tiba. Hari dimana Findy meraih cita-citanya, menggapai kesuksesannya. Tapi, hari demi hari hanya kepahitan yang ia rasakan. Cinta yang ia tunggu tak kunjung memberinya kabar. Pesan yang ia kirim tak mendapat balasan seperti yang ia inginkan, perhatian yang dulu biasa di dapatkan sirna, bintang hatinya telah acuh kepadanya.

.

.

.

.

.

Saat mama pamit pergi bekerja, Findy masih dengan ponselnya hingga siang mamanya pulang. Mama geram karena Findy tidak mengerjakan apapun pekerjaan rumah, bahkan tidak sarapan dan makan siang. Mama marah dan berkata

"Apa-apaan ini, apa HP kamu bikin kenyang dan bisa ngerapihin rumah? Mama ngga ngarep jauh kamu bisa kaya anak-anak lain yang bisa beli motor, sapi, tanah dan bangun rumah. Seenggaknya bantu mama buat beres-beres rumah. Kalo kegiatan kamu gini terus, apa gunanya kamu disini?" Tanya mama dengan nada marah.

Seperti itulah mama. Beliau adalah orang yang mudah marah, pun dengan kata-katanya yang tajam seringkali mudah melukai hati. Wataknya yang cerewet dan suaranya yang lantang acap kali membuat Findy kaget.

Sudah bukan hal aneh yang demikian bagi emak emak bukan? Tapi meski sudah 18 th Findy mendengarnya, terkadang omelan itu tetap bisa memancing amarahnya juga.

Seperti yang terjadi di pagi itu,  Findy tersadar dari lamunan dan beranjak dari kursi. Dia tersulut emosi dengan perkataan mamanya. Kemudian ia bergegas mengambil pakaiannya yang masih berada di jemuran dan membawa ke kamar. Findy menyiapkan beberapa baju seperti akan pergi jauh sembari penyeka air mata yang terus mengalir karena emosi dengan kata-kata mama. Tampaknya amarah Findy kali ini menyerunya untuk pergi meninggalkan rumah.

Mama yang melihat hal tersebut kemudian masuk ke kamar Findy dan bertanya

"Hey kamu ngapain? Kamu mau kemana? Apa mama salah ngomong?"

"Ngapain aku disini kalau cuma jadi beban dan ngerepotin mama?, aku anak yang ngga tahu diuntung, yang ngga berguna sama sekali". Ucap Findy masih terus menangis

Mama menyahut

"Apa mama salah ngomong? Maksud mama kenapa kamu main HP terus? Minimal kamu sarapan dan makan siang. Kamu ngelamun terus dari pagi, apa sih yang kamu pikirin, hah? Mama minta maaf kalau salah ngomong, tapi ngga begitu maksud mama."

mama ikut menangis menyesali perkataannya seraya memeluk Findy

Detik itu penuh dengan air mata dari keduanya. Mereka sama-sama menangis karena emosi. Mama yang tidak menyangka ocehan tak seberapanya ini ternyata menyayat hati putrinya hingga terbesit untuk meninggalkan rumah.

Findy pun tersadar atas apa yang baru saja ia perbuat, seolah semua di luar nalarnya. Bagaimana mungkin ocehan yang biasa ia lahap setiap hari membuatnya seterluka itu. Tentu ini bukan murni kesalahan mama. Ada hal lain di hati dan pikirannya yang mengganggu, yang menjadikan emosi tak seberapa itu sebagai perantara.

Findy telah pasrah untuk mengakui bahwa hati dan otaknya sudah tidak bisa menangkis tentang Arya, bintang hatinya. Arya benar benar sudah menguasai akal, hingga jiwanya. Ini adalah hal yang salah dan fatal jika di teruskan. Seketika Findy bertekad untuk tidak lagi mengharapkan bahkan mengingatnya. Ia harus kembali dengan jiwa sebelumnya saat belum mengenal Arya, jiwa yang penuh dengan semangat masa depan.

___________

Keesokan harinya mereka sudah berbaikan dan keadaan sudah normal kembali. Setelah sarapan bersama, Findy mencari info lowongan kerja di sosial media. Ya, Findy baru lulus dari sekolah menengah atas. Berbeda dari teman-temannya yang berlanjut ke sebuah universitas, Findy ingin bekerja saja. Fikirnya, pengalaman dalam dunia kerja lebih menarik untuk dicoba terlebih dahulu. Meski ia memiliki niat untuk kuliah, tetapi itu bisa di lanjutkan nanti saat ia siap. Toh perkuliahan tidak terbatas usia.

Findy memposting status Whatsapp untuk mencari info pekerjaan, berharap akan ada teman atau kerabat yang berbaik hati memberinya informasi. Ia tak berharap jauh kepada kedua orang tuanya. Meski papa berada di Jakarta, namun beliau bukanlah staf di sebuah kantor, yang memungkinkan untuk memberinya lowongan pekerjaan.

Papa adalah seorang pedagang di salah satu pusat grosir terbesar di sana. Besar harapan papa adalah Findy masuk universitas, yang jelas berlawanan dengan kemauan Findy saat ini. Namun meski begitu, papa bukanlah orang yang keras kepala, yang selalu memaksakan kehendaknya. Ia selalu mendukung apapun untuk anak-anaknya selama dalam hal positif.

Beberapa menit kemudian salah satu teman Findy pun mereply dengan info lowongan kerja. Kegirangannya menjadikan ia begitu antusias dan mereka pun melakukan chat. Setelah mendapat kejelasan mengenai pekerjaan tersebut dari temannya, Findy pun mulai memikirkannya.

*

*

*

halo semua, bantu dan dukung tulisanku terus dengan tekan tekan tombol like dan tulis komentar ya. :)

Dukung juga di wattpad dengan nama penulis yang sama, Nofindra❤️

instagram  @nofindra17