"Alhamdulillah, iya. Kamu sendiri … sudah menikah belum?"
"Belum laku juga sampai sekarang. Mungkin kurang tampan atau kurang mapan, hehe," Ali terkekeh sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya.
"Kamu terlalu merendah diri. Kalau kamu mau, kamu bisa mendapatkan banyak wanita dalam waktu sekejap." Jawab Gendhis lagi.
"Ngomong-ngomong, apa tidak lebih baik kita bicara di tempat lain saja? Biar tidak mengganggu orang-orang disini yang sedang membaca." Ali baru sadar kalau mereka berbicara dalam posisi berdiri dihadapan rak buku.
"Oh, kamu mau bicara dimana? Aku tidak bisa jauh-jauh." Gendhis tersenyum lirih.
"Di dekat sini ada restoran cepat saji. Apa kamu mau kesana?" Tanya Ali lagi.
Untuk sesaat Gendhis ragu-ragu. Karena dia akan berbicara dengan lelaki yang bukan suaminya. Dan, bagaimana kalau suaminya yang pencemburu berat itu mengetahuinya? Bukankah masalah akan semakin runyam?
"Hmm, sepertinya tidak dulu. Aku harus segera pulang setelah membeli buku disini."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com