"Atau apa? Aku tahu rumah ini terpencil dan sepi. Jadi, tidak akan ada yang mendengarmu meminta tolong."
"KURANG AJAR! Enyah dari hadapanku!" Fifin menendang perut pria itu dan pria bertato yang tanpa persiapan, langsung terjungkal ke belakang. Fifin mencoba bangkit dengan sisa tenaga yang dia punya.
Sayangnya, karena tangan pria bertato itu panjang, maka menarik kaki Fifin bukanlah hal yang sulit. Perempuan itu pun terjatuh kembali ke atas lantai. Satu kakinya ditarik pria bertato itu hingga terbaring dibawah tubuh sang pria.
"Jadi, kamu mau melarikan diri, hmm? Aku minta bayaranku dulu, baru kamu bisa pergi kemanapun kamu mau."
"TIDAK AKAN! AKU TIDAK AKAN MEMBERIKAN SEPESERPUN PADAMU!" Teriak Fifin sambil memukul dada sang pria. Namun, seringai kejam terbit di bibir sang pria. Pria itu langsung mencengkeram kedua tangan Fifin diatas kepalanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com