Rumah terasa ramai dan hidup. Tidak seperti sekarang sunyi seperti kuburan. Dan tidak ada gelak tawa lagi yang membuat rumah ini jadi menyenangkan.
Sandra menemani nenek Wulan menghabiskan pagi hingga terik matahari menyentuh kulit. Sandra pun mendorong kursi roda kembali mengantarkan nek Wulan kembali ke kamarnya.
"Aku mau tidur siang. Kamu istirahat saja." Wulan merebahkan tubuh rentanya sejenak. Berada diluar rumah tidak seperti biasanya, membuatnya cukup lelah juga.
"Baik, nyonya. Selamat beristirahat. Kalau perlu saya, bisa membunyikan lonceng." Ucap Sandra dengan penuh kelembutan.
Wulan tidak berkata ya ataupun tidak, wanita tua itu langsung memejamkan mata dan tidak lama kemudian, terdengar dengkuran halus.
Sandra keluar kamar dengan sangat pelan agar tidak menimbulkan suara. Dia pun segera menuju ke dapur untuk mengambil botol minuman air dingin.
"Siapa kamu?" Suara bariton dari belakang, hampir membuatnya memuntahkan minuman dari gelas yang baru sampai tenggorokan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com