webnovel

45. Bulan Madu (1)

"Huft," Gendhis mencoba menenangkan hatinya yang kesal karena lapar yang tertunda kini sudah menguap begitu saja. Pria ini memakan dirinya tanpa henti sehingga dia menjadi gemetar kelaparan. Bahkan untuk makan pun, Gendhis seperti tidak mampu mengangkat jarinya. Antara faktor kelaparan atau kelelahan setelah bercinta beberapa jam. Entah mana yang benar.

"Sayang, besok pagi kita akan bulan madu ke Lombok, sesuai dengan rencana kita karena kamu tidak mau ke Bali." Ucap Erlangga mengingatkan sang istri.

"Oh iya, jam berapa kita akan berangkat?"

"Dari rumah kita berangkat jam 6 pagi saja. Masih ada cukup waktu untuk check in satu jam sebelumnya."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com