"Kenapa kamu belum menikah juga? Apa ada lelaki yang kamu sukai? Aku bisa bantu comblangin kamu ke dia." Ujar Erlangga tanpa tahu siapa lelaki yang dimaksud. Sisca diam tidak tahu harus mengatakan apa. Lelaki yang dia sukai ya yang duduk disebelahnya.
"Tidak usah, terima kasih. Mungkin memang jodohku saja yang belum ada." Jawab Sisca dengan senyum tipisnya.
"Jodoh itu dicari, Sis. Aku perhatikan kamu itu terlalu sibuk dengan kegiatan ini itu. Sesekali saat akhir pekan cobalah kumpul-kumpul sama anak-anak. Mereka sering mengadakan jalan-jalan kemana gitu aku suka lihat. Mungkin dengan begitu kamu bisa menemukan pria yang tepat." Ujar Erlangga panjang lebar.
"Hahhh, aku sudah menyukai satu orang. Tapi sayangnya dia tidak menganggapku ada." Ujar Sisca.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com