"Mas Erlangga?" Gendhis tidak bisa berkata-kata melihat foto suaminya yang berpelukan dengan Roro, rekan bisnisnya itu. Gendhis langsung menelpon suaminya untuk meminta penjelasan secara langsung namun sayangnya Erlangga sedang tidak bisa dihubungi karena sibuk menghadapi pertanyaan dari provost yang ada di tempat kejadian.
Gendhis mencoba untuk tetap berpikiran postif dengan berdoa semoga ini semua hanya trik perempuan ular itu yang semakin nekat sejak melihat suaminya.
"Tenang Gendhis, tenang. Percayalah pada suamimu. Mas Erlangga tidak akan bersikap seperti itu. Tenang, kamu jangan panik." Gumam Gendhis sambil mencoba mengirim pesan pada suaminya. Karena pesan pasti dibaca.
Sementara itu di tempat lain, tiga orang pria sedang duduk santai di sebuah ruangan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com