"WITA! Apakah ini ulah kamu lagi? Mami tidak habis pikir kamu tidak ada kapoknya! Kamu itu sudah lolos dari jerat hukum berkat koneksi papi. Kalau sudah begini, mami dan papi angkat tangan." Indri datang dengan wajah merah padam begitu mendengar berita ledakan bom tersebut.
"Mami, kenapa mami menuduhku seperti itu? Aku bagaimana bisa keluar dari rumah dan menyuruh orang untuk melakukan hal seperti yang mami katakan?" Wita menghindari kontak mata dengan maminya dan memilih untuk duduk di sofa yang ada dihadapannya.
"Kamu bisa membohongi orang lain, tapi kamu tidak bisa membohongi mami." Indri geram bukan main dengan kelakuan anaknya yang sudah tercoreng namanya dari dunia entertainment. Bahkan pergaulan Indri dan Jaka di kelas atas pun menjadi terhambat karena mereka berdua tidak berani menampakkan muka mereka lagi dihadapan teman-teman mereka.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com