"Apa nak Tio mau membicarakan persiapan pernikahan? Catering yang dibatalkan sudah dipesan lagi di tempat berbeda. Tapi sayang sekali, mereka meminta tambahan dana karena kita memesannya terlalu mendesak waktunya." Ujar ibu dari Andita, Yuni.
"Oh, begitu ya. Tapi sayangnya, saya kesini bukan untuk membicarakan soal catering atau apapun itu." Jawab Tio dengan senyum datar. Yuni dan sang suami, Ari, bertatapan lagi. Mereka melihat Andita, anak mereka, diam tidak tersenyum gembira seperti biasanya.
"Ada apa ini? Langsung saja katakan maksud kedatangan nak Tio." Ujar Ari yang tidak ingin tenggelam dalam teka teki lebih lama.
Tio mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya. Sebuah handphone. Andita semakin waswas.
"Apa jangan-jangan …" Pikir Andita.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com