Adrian tertawa geli, tidak bersuara, dia tertawa seakan tidak melakukan apa pun. Perlakuannya sangat membuat orang lain resah, ketiga polisi itu pun mengerang hendak memukulinya.
Salah satu dari polisi akhirnya meraih rambut Adrian, menatapnya tanpa ampun.
"Saya peringatkan kamu sekali lagi. Cepat ngaku nggak!"
"Hahaha. Kalo saya ngaku, apa saya akan dibebaskan? Nggak kan? Lagian, saya nggak kenal mereka kok, Pak." Adrian memilih kata paling bagus untuk keluar dari masalahnya.
"Ah!!" erang polisi itu menjambak rambutnya, lalu mendorongnya kasar.
Adrian terentak ringan, tubuhnya yang sudah terborgol tidak akan bisa melawan para pria di sana. Hanya saja, kelima pria itu tetap berdiam diri, merundukkan masing-masing kepalanya.
"Nanti kita balas dia," bisik dari salah satu pria dalam kelompok lima pria.
"Bawa mereka ke dalam lagi. Besok kita bawa saksi dan korbannya." Perintah dari salah satu polisi kepada rekannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com