Siapa sangka kalau mereka berdua akan bertemu di sini.
Gadis itu terdiam dengan mulut sedikit terbuka, walaupun kini dia tak memiliki keberanian untuk mengatakan apa pun tapi dia masih mau memandang dengan penuh keseriusan pada lelaki yang ada di depannya.
Dia berkata dalam benaknya, 'Lagi-lagi aku ditolong olehnya, aku masih tak percaya dia laki-laki ....'
Namun, Fitria sendiri yang menatapnya sungguh-sungguh hendak memberinya banyak pertanyaaan tapi, 'Tunggu! Bagaimana jika aku salah orang?'
Mereka berdua akhirnya saling memalingkan pandangannya sejenak.
Dan gadis yang baru saja mengambil pesanannya ini tercengang dengan sedikit mengerutkan alisnya, "Lepaskan!"
"O-oh, ya." Jawab Fitria langsung yang menyingkirkan tangannya dari lengan gadis itu. Suara itu masih terdengar familiar juga.
"...."
Degup jantung gadis itu semakin kencang dan berpikir, "Apa dia menyadarinya?"
*Dia yang dimaksud adalah editor Fitria.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com