webnovel

Shousetsuka ni Mainichi ga Muzukashii

Dikisahkan seorang remaja yang masih duduk di bangku SMA merupakan seorang penulis pendatang baru yang telah memenangkan penghargaan pada karyanya “Best Novel of the Year” tahun ini. Namun, pasca penghargaan itu ..., suatu keanehan terjadi di dalam dirinya saat dia hampir menamatkan novelnya. Akhir-akhir ini dia kesulitan untuk memikirkan jalan cerita untuk kisah yang hendak dia tuliskan. [Writer Block] Sebagian besar penulis memang pernah mengalaminya, dia tidak sadar kalau ini terjadi pada dirinya sendiri. Sebab apa dia mengalaminya, apakah ini adalah tekanan batin karena susahnya kehidupan yang telah dia jalani? Suatu hari, seorang sahabat dekatnya menyarankan untuk berkeliling ke sebuah tempat, anggap saja itu adalah liburan yang digunakan untuk sarana refreshing otak. Akhirnya, dia memutuskan untuk mengunjungi sebuah negeri yang menjadi inspirasi novelnya. Sudah sejak lama dia ingin pergi ke sana .... Ternyata, kehidupan di negeri itu sama beratnya hingga membuatnya putus asa dan ingin kembali ke kehidupan jauh sebelum dia menjadi novelis. Tapi, siapa sangka .... Di tengah-tengah dirinya kehilangan semangat hidupnya, seorang pria yang tidak diharapkan hadir tanpa sengaja menjadi pasangan takdirnya, dan mengubahnya menjadi sosok yang kuat dengan mempertahankan impian besar dalam kehidupannya. Bagaimana lika-liku kisah seorang penulis yang telah mengalami writer block hingga bertemu orang yang ditakdirkan untuknya? *Simak kisahnya dalam novel, “Shousetsuka ni Mainichi ga Muzukashii” yang artinya “Hari-hari yang sulit untuk seorang novelis.”

ANABANTINGAN · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
220 Chs

Arrival and Information

Beberapa jam kemudian, setelah sampai di bandara Haneda - Jepang, Fitria yang lebih dulu berpamitan pada mereka semua, dia bilang, dia harus segera ke rumah sakit pagi itu.

Tentu saja Rika dan yang lainnya pun meng-iya-kannya dan mereka juga mendoakan agar operasinya Bella berjalan dengan lancar.

Ucapan terima kasih banyak tak cukup satu kali Fitria ucapkan, dan dia mengucapkannya berkali-kali sambil menundukkan kepalanya. Mereka semua tersenyum lembut, dan Fitria berpisah dengan mereka, dia melambaikan tangannya.

Tentu saja mereka juga membalas lambaian tangan Fitria sambil memasang senyum lembutnya. Sebagai seorang teman yang merasa Fitria itu sudah seperti kerabat sendiri saat pertama kali bertemu dan menolong Haru, Rika pikir juga perlu untuk mengunjungi rumah sakit itu suatu saat nanti sekalian cek kandungan.

Dan sisanya ....

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com