webnovel

Pray

Malam langit perlahan-lahan tapi pasti memudar.

Diganti oleh kicauan burung-burung yang memanggil sang pagi hari.

Api unggun pun hanya tersisa arang-arang kemerahan tanpa api membara.

Udara dingin sedingin salju mulai mencairkan tubuh yang membeku.

Mereka melonggar segala sesuatu saat mengenakan pakaian ala pirates dengan bahan-bahan yang berkulit dan tebal.

Berhasil sukses besar memasang 'perangkap hati kawan' kepada para penjaga melalui battle duel maut yang dilakukan oleh Sherlock Holmes.

Sehingga mereka menjadi penurut patuh kepada boss yang baru seperti seekor anjing kepada majikan.

........

"Boss"

"Bossss"

Suara panggilan seorang mendekati Sherlock Holmes.

"Ini aku Andres....Wakil kamu, Boss!?", ucapnya

Sherlock menatapnya.

"Ooh, Kamu Koboi....Ada apa, Kawan?!", tanya Sherlock

"Sudah hampir pagi tiba"

"Sudah waktunya kita lakukan hal itu!?", jelas Andres Wakilnya

...

'Eeh'

'Lakukan hal apaaaaaa?!', pikiran Sherlock yang bingung.

....

Berusaha tak terjebak.

"Apa kamu bisa lakukan?!", tanya balik Sherlock.

Andres terdiam sebentar.

"Iyalah....Aku dapat lakukan, boss!?"

"Cuma butuh orang-orang ambil mayat-mayat budak afrika yang mati kemarin"

"dan juga yang tewas hari ini...", jelas Andres dengan rinci.

Sherlock akhirnya mengetahui.

"Baiklah, Andres"

"Kumpulkan disini....Dekat mayat mandor fraken!?", suruh Sherlock

Respon Andres, "Baiklah, Boss!!"

"Tetapi aku butuh gulungan kunci bajanya untuk masuk gedung di sana!!", tunjuk Andres

Ingatan Sherlock.

Gulungan kunci baja sudah dikembalikan ke Mandor Fraken.

Sherlock bergesa lari.

Memeriksa sekitar mayat mandor fraken.

Dan menemukan terikat dipinggang belakangnya.

"Maaf, Aku....Pak Mandor Fraken!!!", bisik Sherlock yang murung.

Dan terkejut banget.

Tidak ada darah yang menetes atau membanjiri pakaian mandor fraken.

Pikir Sherlock,' Bagaimana si kakek tua bisa lakukan....pakai apa ya!??'

Mendadak.

"Boss....Sudah dapat kuncinya?!", ucap Andres yang muncul di belakang Sherlock yang sedang memeriksa mayat mandor fraken.

"Oh, Ini kuncinya....Ajak yang lainnya....bilang saja aku yang suruh!?", jelas Sherlock

"KAWAN.....KAWAN.....KAWAN", teriak Andres

Memanggil bantuan untuk gotong royong mayat-mayat budak afrika yang tewas.

...........

Beberapa puluhan menit kemudian.

Semua mayat budak afrika yang ada di dalam sel jeruji penjara ini sudah tergeletak di depan mata orang-orang termasuk mata para budak afrika yang masih hidup.

Dan beberapa mayat-mayat ditemukan tewas di dalam gedung saat bekerja tanpa henti dari sepanjang malam hari.

Terhitung total oleh Sherlock Holmes sebanyak 107 Mayat Budak Afrika yang tewas dengan keji dan kejam.

Sherlock kaget bukan main.

Sehingga dia berlutut dengan mengepal dua tangan untuk berdoa.

Sherlock menangis tersedu-sedu.

Berkali-kali mengusap air matanya dengan lengan tangannya.

...........

Teriakan Doa Sherlock Holmes.

"Ya, Tuhan

Ampunilah Hamba Mereka ini.

Ampunilah Kaum Mereka ini.

Ampunilah Umat Mereka ini.

Ya, Tuhan

Selamatkanlah Hati Hamba Mereka ini.

Selamatkanlah Hati Kaum Mereka ini.

Selamatkanlah Hati Umat Mereka ini."

Teriakan Sherlock terdengar sangat nyaring keras.

.......

Membuat semua orang yang ada di luar gedung itu mendengarkan.

Termasuk para budak afrika yang masih sibuk kerja.

Mereka pun menatap dan berhenti melakukan kesibukannya.

Lanjutan Teriakan Doa Sherlock Holmes.

"Ya, Tuhan

Terimalah Jiwa Hamba Mereka ini.

Terimalah Jiwa Kaum Mereka ini.

Terimalah Jiwa Umat Mereka ini."

Teriakan terakhir Sherlock ini membuat para budak afrika.

Satu per Satu.

Mendekati kumpulan mayat-mayat budak afrika.

Mulai mengelilingi setiap sudut tumpukan mayat tersebut.

Mereka ikut menangis berlinang air mata dan berharap doa pembebasan kaumnya.

Pria si penantang juga ikut berlutut dan berdoa serta menangis di dekat mayat mandor fraken sebagai kawan akrabnya.

..........

Saat hendak mengucap 'Amin'.

Sherlock terasa banyak yang suara-suara tangisan di sekitarnya.

Membuka mata yang tutup.

Terkejut bukan main.

Para pria budak afrika dari kakek tua, pria dewasa hingga para remaja ini menangis berlinang air mata yang sangat hebat.

Seperti bak gadis yang patah hati atau ditolak cinta atau diputus pacar.

Duduk dan berlulut berdoa serta memeluk dan memegang setiap mayat yang mereka kenal sebagai keluarganya.

...........

"AMIN"

Suara Sherlock Holmes berharap diikuti oleh yang lainnya.

"Amiiiinnn.....Aminnnn", teriakan semua orang berlutut berdoa.

........

"Tik"

"Tiiikk....Tiiikk...Tikkkk"

"Tikk..Tik"

Suara tetesan hujan yang datang menjelang pagi hari.

Membasahi setiap orang yang berlutut berdoa.

Mengenangi kumpulan mayat-mayat tersebut.

Pikir Sherlock, Tuhan ikut meratapi dan menangis air hujan di langit.

Sherlock memandang langit atas kepala sembari berdiri kokoh menerima setiap tetesan hujannya.

Momen yang mengharukan.