webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
321 Chs

Ujian Hubungan Jarak Jauh

"Aku masuk dulu, ya! Babay!"

Ilham ikut melambaikan tangannya mengantar kepergian Sheila yang sudah menghilang di dalam gerbang kampusnya.

Ia menggeleng pelan. Ia pikir ditinggal selama tiga hari, Sheila akan berubah menjadi gadis dewasa yang tidak manja padanya.

Namun ternyata gadis itu masih tetap sama. Bahkan jauh lebih manja dibanding sebelum ia berangkat ke Surabaya.

Seperti halnya sebelum berangkat ke kampus. Sheila dengan sikap manjanya tidak ingin memakai sepatu sendiri, dan Ilham lah yang harus memakaikannya.

Untuk berjalan dari teras depan ke dalam mobil pun, ia tidak ingin berjalan sendiri. Maka Ilham dengan sigap membawanya ke dalam gendongan.

Namun itu bukannlah hal besar baginya. Ilham senang, ia bahagia. Itu artinya Sheila benar-benar membutuhkannya.

"Halo, Boy. Kenapa?"

"Lo di mana? Gue mau ketemu"

"Gue baru nganter Sheila kuliah. Ketemu di mana?"

"Nanti gue kasih tahu alamatnya."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com