webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
321 Chs

Toxic Relationship

"Aku suka sama kamu. Apa kamu mau jadi pacar aku?"

Seorang gadis yang tangannya tengah di genggam oleh seorang pria tampan di depannya tengah mengembangkan senyum.

Cinta yang telah lama ia nantikan akhirnya berbalas.

"Iya, aku mau"

Pria itu ikut mengembangkan senyum sembari menatap kedua bola mata gadisnya lekat.

Ia memeluk gadis itu dengan erat, seolah tidak ingin kehilangannya.

"Tapi, kenapa kamu bisa suka sama aku?"

"Karena kamu selalu duduk di tribun buat ngedukung aku, Nan"

Gadis bernama Nanda itu membalas pelukan pria yang selama ini berada di dalam hatinya.

Ia baru tahu, kalau mereka ternyata sama-sama memendam cinta yang mungkin tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya.

"Sejak kapan kamu suka sama aku, Satria?"

"Kamu nggak perlu tau sejak kapan. Yang jelas, aku beruntung karena telah berhasil mendapatkan cinta kamu"

Cinta memang selalu tahu jalan ke mana ia harus pulang. Meski tak di ungkapkan, ia akan menemukan jalannya sendiri.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com